Jakarta, tvonenews.com - Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan amanat negara yang harus dijalankan seperti tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai wujud keberpihakan penyelenggara negara, setiap tahunnya pemerintah menyisihkan sebagian dana belanja dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk dimasukkan ke dalam Dana Abadi di Bidang Pendidikan.
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dibentuk dan ditunjuk oleh Kementerian Keuangan untuk mengelola Dana Abadi di Bidang Pendidikan.
Terhitung mulai dari 2010 sampai saat ini, LPDP telah mengelola dan mengembangkan Dana Abadi di Bidang Pendidikan hingga sebesar Rp134,107 triliun per Maret 2023. Hasil pengembangan dana abadi melalui berbagai instrumen investasi yang sah inilah yang dipakai untuk mendanai beasiswa jenjang S-2 dan S-3.
LPDP membuka dua kali pendaftaran beasiswa tiap tahunnya. Sepanjang tahun 2023 ini, total ada 9.956 orang yang dinyatakan lolos seleksi beasiswa LPDP. Angka ini telah naik hampir tujuh kali lipat sejak pertama kali LPDP menyelenggarakan layanan beasiswanya pada 2013 silam. Kala itu total pendaftar di tahun pertama yang dinyatakan lolos berjumlah 1.555 orang.
Membangun bangsa adalah tentang partisipasi dan tanggung jawab bersama. Pembangunan kemandirian bangsa melalui salah satunya pemberian beasiswa LPDP, dapat diikuti oleh seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Sejak pertama kali membuka layanan beasiswa pada 2013 hingga sekarang, telah tercatat sebanyak 45.495 anak bangsa telah berhasil mendapatkan beasiswa LPDP. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan mereka melanjutkan studi secara tersebar di perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
Guna menciptakan beasiswa yang inklusif berkeadilan, terdapat berbagai beasiswa LPDP yang telah disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang masyarakat Indonesia, seperti Beasiswa Umum, Beasiswa Afirmasi, dan Beasiswa Targeted. Masing-masing dari ketiganya masih memiliki banyak kategori beasiswa yang lebih spesifik sehingga semakin memudahkan calon peserta untuk menentukan pilihan terbaiknya.
Beasiswa LPDP memungkinkan generasi muda Indonesia untuk mengejar pendidikan tinggi di dalam maupun luar negeri dengan dukungan finansial penuh. Bekal pengetahuan dan keterampilan inilah yang dibawa pulang dan diaplikasikan untuk memajukan bangsa di berbagai sektor dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
LPDP juga mendanai beasiswa kolaborasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag). Terdapat total 262.840 penerima beasiswa kolaborasi dengan Kemendikbudristek sejak 2020 sampai Oktober 2023. Sedangkan penerima beasiswa kolaborasi dengan Kemenag sebanyak 2.183 orang dari 2022 sampai Oktober 2023.
Tidak hanya layanan beasiswa, LPDP juga memberikan pendanaan riset bernama Riset Inovasi Produksi (RISPRO) guna mendukung penelitian ilmiah untuk kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Program RISPRO pertama kali dibuka pada tahun 2013 dan sampai saat ini telah ada total 2.492 proyek riset dengan status on-going sebanyak 1.568 proyek dan yang sudah selesai sebanyak 924 proyek dengan total pendanaannya mencapai Rp1.9117 triliun.
Berbagai skema pendanaan riset kolaborasi maupun invitasi dengan menggandeng sejumlah stakeholder seperti Kemendikbudristek, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan pihak lainnya berdasarkan kesepakatan. Pendanaan LPDP ini telah banyak membantu jalannya penelitian dan pengembangan di berbagai sektor penting seperti pangan, energi, kesehatan, tata kelola/kebijakan, pemberian penghargaan apresiasi talenta riset dan lainnya. Para penerima sekaligus pelaku riset sendiri berasal dari akademisi perguruan tinggi maupun peneliti di instansi yang sedang bekerja sama.
Ada pula pemanfaatan Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) yang disalurkan kepada 16 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). DAPT ini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan akademis di kampus seperti penyelenggaraan webinar/konferensi internasional, pembentukan dan penguatan World Class University (WCU), pameran pendidikan, student exchange, dan program-program pengembangan lainnya. Total saat ini nilai kontrak untuk 16 PTNBH mencapai Rp365,8 miliar dengan proses pencairan secara multiyear yang sedang berjalan.
Alokasi APBN 2024 memastikan komitmen dan keberpihakan pemerintah dengan menganggarkan Rp665 triliun untuk bidang pendidikan. Anggaran tersebut akan dipakai untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan melalui penyaluran PIP, KIP Kuliah, BOS, BOP PAUD, sertifikasi dan beasiswa. Selain itu, juga meningkatkan sarana prasarana di daerah 3T. Termasuk digunakan untuk penguatan kesesuaian pasar kerja (vokasi & sertifikasi).
Sedangkan LPDP rencananya akan diproyeksikan mendapat penambahan dana abadi dari APBN sekitar Rp25 triliun untuk tahun 2024.
Dengan merinci manfaat APBN dalam mendukung dana LPDP untuk beasiswa dan riset, kita melihat investasi yang tidak hanya pada individu, tetapi pada masa depan bangsa secara keseluruhan. Pemberian beasiswa dan dukungan riset adalah langkah konkret untuk mencetak SDM unggul yang menjadi calon pemimpin masa depan. Melalui riset inovatif, terbuka pintu untuk penemuan baru, solusi terbaik, dan peningkatan daya saing Indonesia di tingkat global. Semua dilakukan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Load more