Jakarta - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berhasil melakukan rehabilitasi mangrove di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Kedepan diharapkan kawasan mangrove di lokasi itu bisa menjadi tempat pariwisata.
“Alhamdulillah di lokasi ini merupakan lokasi yang bisa jadi referensi bagi kita semua untuk bagaimana mangrove yang terdegradasi itu bisa segera dipulihkan. Di sini saya kira sudah kita buktikan partisipasi dan inisiatif masyarakat lokal ternyata bisa mempercepat memulihkan mangrove yang sebelumnya sempat terdegradasi,” ujar Kepala BRGM Hartono, melalui keterangan tertulis, Selasa (7/12/2021).
Penanaman mangrove di Kalbar yang sudah mencapai 92 persen dari target 1.000 hektare ini, kata Hartono, dapat digunakan sebagai referensi pelaksanaan rehabilitasi mangrove di daerah lain.
"Pulihnya ekosistem mangrove dapat membuka sumber pendapatan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir," demikian Hartono.
Sedangkan untuk menjamin tumbuhnya bibit mangrove yang ditanam ini, BRGM merencanakan kegiatan pemeliharan oleh masyarakat tahun berikutnya.
Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pamuji Lestari, rehabilitasi mangrove juga perlu sinergitas antara KKP, BRGM dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Pembagian peran ini sangat penting, karena tentunya perlu satu data yang sama, satu informasi yang sama, bagaimana pencapaian mangrove kita ini bisa mendukung ekonomi biru,” ungkap Pamuji Lestari.
Pamuji juga menambahkan bahwa KKP berencana membangun ‘trekking mangrove’ dan wisata bahari, tanpa merusak dan menebang mangrove yang sudah ada. “Nanti kita akan cek sela mangrove yang tidak bisa tumbuh, kita cari dan perbaiki, kita bangun spot-spot foto. Jadi nantinya kelompok-kelompok masyarakat bisa mendapatkan penghasilan dari aset wisata dan juga jasa lingkungan,” pungkas Puji.
Senada dengan BRGM dan KKP, Anggota Komisi IV DPR RI, Maria Lestari juga berharap mangrove di Desa Pasir bisa menjadi tempat pariwisata.
"Saya harapkan mangrove di sini bisa jadi pusat pariwisata juga. Ini sangat bagus, pertama karena ekosistem harus lebih terjaga, kedua untuk kurangi abrasi, apalagi dengan adanya iklim yang biasanya sering hujan. Ketiga, untuk mengembalikan biota laut, bisa jadi wisata pancing nanti. Program ini harus jadi sumber pemasukan juga untuk masyarakat," pungkas Maria.
Diketahui mangrove berperan penting bagi kehidupan manusia, tak hanya melindungi kawasan dari abrasi, erosi dan sebagai tempat pemijahan biota laut, mangrove juga mampu mengatasi perubahan iklim dunia. Bahkan pesona mangrove bisa menjadi pusat wisata yang memberikan sumber ekonomi baru bagi warga pesisir.
Presiden Joko Widodo pun mencanangkan percepatan rehabilitasi mangrove Indonesia seluas 600 ribu hektare hingga tahun 2024. Untuk mencapai tujuan itu, pemerintah telah melakukan penanaman bibit mangrove di Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat. (ito)
Load more