Guna membingkai kerja G20 selama setahun ke depan, Menlu Retno kembali menyampaikan tiga prioritas Indonesia selama keketuaannya yaitu membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih kuat, transisi energi, dan transformasi digital.
“Sebagai penutup, di dalam remarks saya sampaikan agar Sherpa G20 dapat menghasilkan arah yang jelas, mentransformasikan tantangan menjadi peluang, dan semua rekomendasi ini disampaikan kepada pemimpin G20,” kata Retno.
Pertemuan Sherpa G20 Indonesia akan berlangsung hingga Rabu (8/12), dengan fokus mengenai mekanisme kerja dan mulai membahas arah pembahasan agenda G20 setahun ke depan.
“Mengingat pentingnya pertemuan ini, maka presidensi Indonesia telah memperkenalkan apa yang dinamakan sofa talk—yang akan memungkinkan para Sherpa berbicara secara lebih terbuka sehingga memudahkan kerja setahun ke depan,” kata Menlu Retno.
Pertemuan Sherpa dilakukan secara hybrid dengan dihadiri oleh 38 delegasi yang terdiri dari 19 anggota G20, sembilan negara undangan, dan 10 organisasi internasional. Sebanyak 23 delegasi hadir secara fisik dan sisanya secara virtual.
Guna menonjolkan prinsip inklusivitas, untuk pertama kalinya dalam sejarah G20 mengundang negara kepulauan kecil dari Pasifik dan Karibia, di samping negara berkembang lain dari Afrika, ASEAN, dan Amerika Latin.
Negara-negara Karibia diwakili oleh ketua Caribbean Community (CARICOM) yang saat ini dipegang oleh Antigua dan Barbuda, sementara negara-negara Pasifik diwakili oleh ketua Pacific Islands Forum (PAF) yang saat ini dipegang oleh Fiji.
Load more