Sementara dari sisi volume pemesanan, ST011T2 didominasi oleh investor perempuan sebesar 51,88 persen, sedangkan ST011T4 didominasi oleh investor laki-laki sebesar 56,14 persen.
Berdasarkan wilayah pemesanan, lanjut Suminto, ST011 kembali menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia. Baik ST011T2 maupun ST011T4, pemesanan didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta), dengan jumlah investor 32.836 orang (60,20 persen) dan volume pemesanan Rp6,95 triliun (47,84 persen) untuk T011T2.
Sedangkan dominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) untuk ST011T4 tercatat dengan jumlah investor 11.497 orang (60,14 persen) dan volume pemesanan Rp2,67 triliun (48,5 persen).
Kemudian menurut jenis profesinya, baik ST011T2 maupun ST011T4 jumlah investor didominasi pegawai swasta yaitu sebesar 34,1 persen dan 36,55 persen, sedangkan volume pemesanan didominasi wiraswasta masing-masing sebesar 34,25 persen dan 34,08 persen.
Jumlah investor milenial mendominasi dengan total investor sebesar 28.575 orang untuk ST011T2 dan 10.655 orang untuk ST011T4. Kontribusi investor milenial terus meningkat dibandingkan penerbitan ST010.
Selanjutnya, jumlah investor baru ST011T2 dan ST011T4 terhadap Surat Berharga Negara (SBN) ritel tercatat sebanyak 15.586 investor dengan total volume pemesanan Rp2,9 triliun. Sedangkan jika dibandingkan terhadap SBSN ritel, jumlah investor baru sebesar 23.177 investor dengan total volume pemesanan Rp4,7 triliun.
Dia menegaskan, penerbitan Instrumen SBN ritel tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel, serta mendukung peralihan masyarakat dari budaya menabung (saving society) menjadi budaya berinvestasi (investment society).
Load more