tvOnenews.com - Produksi kelapa sawit Indonesia saat ini mencapai 56 juta ton per tahun, menghasilkan limbah berupa serasah, pelepah dan cangkang kelapa sawit yang berlimpah. Limbah kelapa sawit yang semula tidak banyak dimanfaatkan tersebut, ternyata memiliki manfaat besar sebagai bahan baku energi.
Hal itu dibuktikan oleh Abi Maulana, pengusaha muda berasal dari Kota Minyak Bojonegoro, Jawa Timur, yang telah berhasil mengolah limbah kelapa sawit menjadi bahan bakar padat sebagai energi bersih terbarukan (EBT).
Lahir dari sebuah ide, gagasan dan beberapa percobaan yang dilakukan secara manual selama beberapa tahun dengan team PT. Maulana Karya Persada, didukung juga beberapa partner dari akademisi, akhirnya dia bisa memperkenalkan produk Indonesia di bidang Biomass Energi terbarukan yang bisa menjadi produk terbesar dunia setelah CPO yaitu Mixing Biomas Pellet (MBP) dengan spesifikasi yang telah teruji oleh beberapa perusahaan Jepang, Korea dan Eropa sebagai sumber energy bersih terbarukan untuk menuju Clean Energy Global.
Berdasarkan permintaan akan energi bersih terbarukan (Sustainable Green Energy) baik dalam dan luar negeri yang sangat masif termasuk imbauan secara global untuk melakukan percepatan pergeseran dari energi fosil ke energy bersih (Clean Energy) .
Abi Maulana ditemui awak media menjelaskan bahwa apabila program manufacturing Mixing Biomass pellet ini bisa dijalankan dengan maksimal maka Indonesia akan bisa menjadi penghasil atau produsen Produk Biomass Pellet terbesar di dunia, dengan potensi sangat besar sekitar 100 Juta MT/tahun.
"Bersustainable dimana Biomass pellet menjadi salah satu sumber bahan yang sangat dibutuhkan oleh semua negara karena adanya transisi ke energy bersih dunia," tutur Abi Maulana.
Lanjutnya, peluang Indonesia menjadi penghasil Biomass pelet terbesar di dunia bisa terjadi karena melimpahnya bahan baku disini. Hal itu bisa terwujud dengan dukungan aktif pemerintah dalam beberapa tahun kedepan akan terjadi pergeseran negara penghasil Biomass pellet terbesar yang saat ini masih dipegang USA dan China serta Vietnam bergeser ke Indonesia.
Melalui Kepala Staff Kepresidenan (KSP) Moeldoko sudah memberikan dukungan untuk terus kami kembangkan usaha Biomas Energi yang tentunya membutuhkan pembiayaan investasi yang cukup besar.
Abi juga menambahkan bahwa pastinya perlu kerjasama beberapa pihak untuk saling bersinergi, visi dan misi kami menjadikan Indonesia menjadi produsen dan sekaligus manufacturing terbesar dunia terwujud.
"Jika ini bisa berjalan dengan harapan kami, maka pemanfaatan pellet kelapa sawit, pemerintah tidak hanya bisa mengurangi emisi karbon, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru, dan memperkuat pertumbuhan industri sembari menjaga ketahanan energi nasional," tandas Abi.
Dan saat ini, sudah ada beberapa perusahaan luar negeri yang sudah menandatangani kerja sama untuk pemanfaatan pellet kelapa sawit menjadi bahan baku pembangkit listrik. Salah satunya, Helen Oy, perusahaan energi terbesar di Finlandia.(ant/chm)
Load more