Oleh karena itu, Tauhid menegaskan dukungan yang tepat dari pemerintah sangat diperlukan, termasuk kemudahan kebijakan yang mendukung transisi ke teknologi net zero emission.
Dukungan pemerintah menjadi penting agar industri baja Indonesia mampu menghadapi tantangan global dengan menjaga daya saing dan profitabilitasnya.
"Betul, regulasinya harus mendukung, Pemerintah harus menyiapkan. Misal ada industri yang berorientasi ke arah sana (aspek hijau sesuai kebijakan CBAM), pendekatan green finance bisa dilakukan. Itu harus ada insentif, selisih bunga yang signifikan," katanya.
Insentif tersebut, menurut Tauhid merupakan langkah konkret yang harus dilakukan pemerintah. Sebab, beberapa sektor sudah mendapatkannya, seperti insentif pajak dan pengurangan bea masuk.
Bahkan, lanjut Tauhid saat ini sudah ada subsidi untuk industri otomotif. Hal serupa dinilai perlu juga diberikan untuk industri besi dan baja.
"Syaratnya, kebijakan tersebut tidak hanya untuk menghadapi CBAM dari UE. Lebih dari itu, agar industri baja nasional bisa bersaing di pasar global," ujar dia.
Menurut Tauhid, tidak semua industri baja bisa memperoleh privilese namun hal itu dapat diberikan kepada industri baja yang sebagian sudah memenuhi aspek hijau.
Load more