Selain itu, Kepala Perwakilan BI Sumsel Ricky Perdana Gozali menybut terkait pelaksanaan Rakor TPKAD yang diselenggarakan BI Sumsel akan membahas sektor perkebunan kelapa sawit. Hal ini dikarenakan terdapat kredir sebesar kurang lebih Rp 15 triliyun yang dinikmati oleh petani kelapa sawit, termasuk petani plasma maupun swadaya.
Selain Rakor TPAKD, BI Sumsel bersama OJK memiliki program lain dalam waktu dekat, yaitu pembuakaan satu rekening satu pelajar di Kabupaten/Kota juga seribu rekening bagi disabilitas dan ekosistem keuangan inklusif dengan pemilihan desa wisata. Selain itu, terdapat program monitoring dan evaluasi KUR dengan roadshow ke Kabupaten/Kota serta literasi keuangan.
"Oleh sebab itu, kami mengharapkan dukungan Bapak Gubernur dalam kampanye program ini. Misalnya dengan menerbitkan surat edaran penggunaan produk lokal dan belanja produk lokal. Bisa juga dengan penggunaan logo BBI di setiap kegiatan. Mempromosikan produk lokal dan wisata lokal,” ucap Ricky.
Tidak hanya itu BI Sumsel juga mempunyai program harvesting UMKM untuk 100 UMKM per Kabupaten/Kota atau nantinya akan dipilih 30 UMKM per Kabupaten/kota yang bisa diikutkan dalam program tersebut. Nantinya program ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2024 mendatang sekaligus dengan Festival Sriwijaya.
Selain itu, BI Sumsel bahkan ikut berupaya dalam pengendalian harga pangan melalui program GSM Goes To School pada 25 Febuari 2024 yang dipusatkan di Jakabaring.
"Kegiatan ini akan kita persiapkan sebaik mungkin dan lengkap. Rencananya akan mengundang Kepala Bappenas dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), perbankan dan seribu siswa. Kita juga akan memberikan bibit cabai secara simbolis,” jelasnya.
Load more