Utang yang berasal dari SBN adalah sebesar 88,19 persen, sementara utang dari pinjaman yakni sebesar Rp 11,81 persen.
Adapun angka utang tersebut yakni berbentuk SBN sebesar Rp 7.278,03 triliun, dan pinjaman sebesar Rp 975,06 triliun.
Rinciannya yakni SBN domestik Rp 5.873,38 triliun dan SBN valuta asing sebesar Rp 1.404,65 triliun.
Sementara dari pinjaman dalam negeri Rp 36,23 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 938,83 triliun.
"Mayoritas utang pemerintah berasal dari utang dalam negeri dengan proporsi 71,60 persen," katanya menjelaskan.
Lebih lanjut, Pemerintah mengatakan pihaknya konsisten untuk mengelola utang secara cermat dan terukur.
Hal ini perlu dilakukan demi menjaga risiko suku bunga, mata uang, likuiditas, dan jatuh tempo yang optimal. (iwh)
Load more