Jakarta - Setelah mencapai rekor tertingginya pada bulan Mei 2021, ekspansi aktivitas manufaktur Indonesia tumbuh melambat pada bulan Juni 2021.
Angka Purchasing Manufacturing Index (PMI) yang menunjukkan aktivitas sektor manufaktur Indonesia pada bulan Juni lalu berada di level 53,5. Angka PMI Juni ini turun 1,8 poin dibandingkan PMI bulan Mei sebesar 53,5.
Meski sudah turun dari rekor tertinggi di bulan Mei, angka PMI Indonesia di bulan Juni ini masih berada di atas level 50,0, yang berarti masih menunjukkan adanya ekspansi di sektor manufaktur.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kinerja manufaktur Indonesia di tahun ini sudah menunjukkan pemulihan. Hal ini ditunjukkan dari angka indeks PMI yang sudah berada di atas 50,0 sejak bulan Januari 2021 lalu.
Presiden Joko Widodo juga menggarisbawahi angka PMI Juni 2021 yang telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah.
"Dibandingkan sebelum pandemi, sekarang ini berada pada posisi yang tinggi sekali. Sebelum pandemi itu 51, sekarang pada posisi 55,3 di bulan Mei kemarin, tinggi sekali," jelas Presiden dalam sambutannya pada Pembukaan Munas VIII Kadin Indonesia di kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6).
Membaiknya aktivitas manufaktur ini, menurut Presiden, akan bisa menopang kinerja ekonomi Indonesia di kuartal II - 2021, yang diperkirakan bisa tumbuh di kisaran tujuh persen. (han/act)
Load more