Jakarta, tvOnenews.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah melakukan percepatan pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Saat ini perseroan mengerjakan 12 proyek IKN dengan total nilai kontrak mencapai Rp13,6 triliun.
Sementara itu untuk porsi Waskita sendiri sebesar Rp7,5 triliun diantaranya yaitu, Jalan Akses Lingkar Sepaku Seksi 4, Jalan Tol IKN Segmen 5A, Gedung Sekretariat Negara, Gedung Kemenko 3, Gedung Kemenko 4, IPAL 1,2,3 IKN, Jalan Feeder kawasan KIPP IKN.
Kemudian Rumah Susun ASN, Jalan Nasional IKN Seksi 6C-1 dan Multi Utility Tunnel-01 (MUT), Jalan Tol Segmen 3B-2, dan Jalan Akses Bandara VVIP IKN yang baru saja dilakukan tandatangan kontrak Januari lalu.
SVP Corporate Secretary Perseroan Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, Waskita memastikan dari total 12 proyek yang dikerjakan, tujuh proyek diantaranya telah mencapai proyek yang signifikan dan akan selesai pada semester I-2024.
Per April 2024, progres 7 proyek IKN garapan Waskita mengalami percepatan dari Januari lalu.
Dengan rincian, Saluran Utilitas Terpadu (MUT) – 01 mencapai 100 persen, Jalan Logistik Lingkar Sepaku Segmen 4 mencapai 98,96 persen, Jalan Tol IKN Segmen 5A mencapai 80,48 persen.
Selanjutnya Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung yang telah mencapai 75,61 persen, Kementerian Koordinator 4 mencapai 60,80 persen, Kementerian Koordinator 3 mencapai 60,45 persen, dan IPAL 123 mencapai 26,67 persen.
"Dengan amanah yang diberikan kepada Waskita dari pemerintah sebagai pemberi tugas, perseroan berkomitmen dan fokus untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang berada di KIPP IKN," tambah Ermy.
Emiten dengan kode saham WSKT itu menyatakan akan berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Melalui pembangunan proyek IKN, Waskita turut mendukung pemerintah dalam menarik lebih banyak investasi baik dari pemerintah itu sendiri dan juga swasta dengan melengkapi sarana dan prasarana di IKN.
Sektor infrastruktur masih berpotensi mengalami pertumbuhan seiring dengan kebutuhan infrastruktur yang masih tinggi di Indonesia dan untuk mendukung pembangunan serta pertumbuhan ekonomi nasional.
"Perseroan berharap dengan pembangunan infrastruktur yang kami bangun itu bukan sekadar pembangunan fisik saja, namun juga berdampak terhadap ekonomi. Seperti contoh peran jalan tol sebagai konektivitas dapat terhubung ke kawasan pariwisata, kawasan industri dan semua kawasan yang secara ekonomi memiliki dampaknya," ungkap Ermy.
"Selain itu juga dapat memicu berkembangnya kawasan-kawasan ekonomi baru dengan adanya pembangunan infrastruktur," tambah dia.
Untuk tahun ini, perseroan masih terus ikut partisipasi pada proyek IKN. Dengan kondisi saat ini, tentunya perseroan masih selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan skema pembayaran monthly payment serta telah melalui Komite Manajemen Risiko Konstruksi.
"Hal ini bertujuan agar proyek-proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan (profitable oriented)," tutup Ermy.
Terpisah, dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN di Jakarta, Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Tahap 1 saat ini sudah mencapai 77 persen.
"Fokus pembangunan IKN saat ini adalah menyiapkan ekosistem utama agar siap digunakan pada upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024, seperti Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), termasuk Istana Presiden dan lapangan upacara dapat berfungsi pada Juni 2024," ucap Danis. (ant/rpi)
Load more