Kemudian yang keenam adalah karena faktor data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode Maret 2024 yang meningkat mencapai level 3,05 persen year on year (yoy), dari sebelumnya sebesar 2,75 persen (yoy) pada Februari 2024.
Ketujuh, diketahui bahwa mata uang Rupiah mengalami tekanan cukup signifikan, yang mana berdasarkan kurs JISDOR terdepresiasi sebesar 3,11 persen year to date (ytd) per 2 April 2024.
Pelemahan Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tren penguatan dolar AS yang dipengaruhi oleh data-data ekonomi AS yang tetap solid di tengah inflasi yang masih tinggi.
"Sehingga kebijakan suku bunga AS diprediksi masih akan ditahan tinggi untuk sementara waktu, eskalasi ketegangan geopolitik dan volatilitas yang mendorong penguatan dolar AS sebagai salah satu safe haven, serta masa repatriasi dividen dari dalam negeri,” pungkas Irvan. (ant/rpi)
Load more