Untuk penyaluran kredit ritel dan perorangan, Sasmaya mengatakan SeaBank perlu menyediakan cadangan biaya.
"Cadangan atau CKPN diperlukan untuk menghadapi risiko kerugian, itu merupakan bukti kita memegang prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan bank," kata Sasmaya.
Ia menjelaskan pencadangan yang besar tidak berarti SeaBank memiliki tingkat impairment tinggi dan kualitas kredit buruk. Cadangan biaya diperlukan untuk menghadapi risiko pada masa mendatang, misalnya ekonomi memburuk.
Rasio kredit bermasalah SeaBank (NPL) pada 2023 turun menjadi 1,77 persen dari 2,03 persen pada 2022. SeaBank juga mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit pada 2023, yaitu 13 persen, di atas rata-rata pasar 10,8 persen.
10 Juta Nasabah pada 2023
SeaBank juga menambah prestasi baru, sejak beroperasi di Indonesia pada 2021 sampai akhir 2023, SeaBank mengumpulkan 10 juta nasabah yang tersebar dari Sumatera sampai Papua.
“Bersyukur sekali hingga akhir 2023 kami mencatatkan rekor 10 juta nasabah. Saya rasa ini jelas menandakan kepercayaan nasabah kepada kami terus meningkat karena produk dan layanan SeaBank terbukti aman dan dapat diandalkan ” kata Sasmaya.
Load more