Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah libur pasar keuangan domestik, nilai tukar rupiah di pasar luar negeri justru terus melorot hingga sempat menyentuh level terendahnya pada Rp16.026 per dolar AS.
Dari pantauan di situs investing.com, pelemahan rupiah hingga menembus level psikologis di bawah Rp16 ribu terjadi sejak sore tadi, dimana rupiah sempat menyentuh level Rp16.024 per dolar AS.
Namun, rupiah sempat menguat sebelum akhirnya kembali melemah lebih dalam ke level Rp16.026 per dolar AS sekitar pukul 19.00 WIB tadi.
Pelemahan nilai tukar rupiah hari ini, masih dipicu oleh penguatan indeks dolar AS di pasar global. Hampir seluruh nilai tukar mata uang utama dunia mengalami pelemahan terhadap dolar AS.
Selain mata uang Euro yang terkoreksi hingga 0,15 persen, nilai tukar Yen Jepang, hari ini bahkan tercatat turun hingga ke level terendahnya dalam 34 tahun terakhir.
Penguatan dolar AS hari ini terutama dipicu oleh rilis data inflasi bulan Maret di Amerika Serikat tadi malam. Inflasi Amerika Serikat yang tercatat naik hingga 3,5 persen di bulan Maret 2024, atau lebih tinggi dari ekspektasi pelaku pasar yang memeperkirakan hanya 3,4 persen.
Lonjakan harga BBM dan kenaikan bunga kredit perumahan menjadi pemicu inflasi di Negeri Paman Sam ini. Tingkat inflasi yang tinggi ini dikhawatirkan akan membuat penurunan suku bunga oleh bank sentral yang diperkirakan pada Juni 2024 akan kembali tertunda.
Padahal, turunnya tingkat suku bunga sesuai prediksi diharapkan akan membuat pasar keuangan kembali bergairah, bukan hanya di Amerika Serikat tetapi juga di tingkat global.
Kenaikan data inflasi di Amerika Serikat juga memicu penguatan nilai tukar dollar AS di pasar uang. Tadi malam, indeks nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia bahkan tercatat naik hingga 0,5 persen.
Load more