"Tadi malam kementerian perang di Israel memberikan satu pernyataan bahwa di akhir pekan Israel kemungkinan besar akan melakukan serangan balik terhadap Iran. Nah ini yang membuat indeks dolar AS kemungkinan besar ini akan menuju di 110 atau di 112. Ini adalah level tertinggi sepanjang masa yang ditakutkan oleh pasar," tuturnya.
Di sisi lain, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS yang disebabkan oleh menguatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS). Penjualan ritel pada Maret 2024 di Amerika naik 0,7 persen dari bulan lalu.
"Hari ini (Selasa), pasar Indonesia telah dibuka dan luar biasa sekali dampaknya terhadap Indeks Harga Saham Gabungan yang terus mengalami penurunan yang bahkan bisa saja ke 7.050 kemudian rupiah pun juga melemah di hampir 16.200. Ini cukup luar biasa," katanya.
Terpisah, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya juga menyoroti pentingnya pengaruh Selat Hormuz terhadap stabilitas harga minyak dunia.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, tak menampik bahwa jalur perdagangan minyak bisa saja terpengaruh akibat konflik Iran dan Israel.
Selat yang memisahkan Iran dan Uni Emirat Arab tersebut menjadi lokasi vital perdagangan dunia, khususnya jalur minyak.
Terletak antara Teluk Persia dan Teluk Oman, ada lebih dari 20 ribu vessel (kapal) yang mengangkut puluhan juta barel minyak melintasi selat tersebut.
Load more