Jakarta, tvOnenews.com - Anjloknya nilai tukar rupiah pasca libur Lebaran 2024 tidak perlu membuat masyarakat khawatir. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Bambang Haryadi meminta masyarakat tetap berpikir positif.
Setelah anjlok dalam dua hari terakhir, nilai tukar rupiah hari ini mulai bergerak menguat. Kurs tengah rupiah yang dirilis Bank Indonesia atau JISDOR Kamis sore menunjukkan penguatan 56 poin, atau 0,38 persen ke level Rp16.177 per dolar AS.
Penguatan Rupiah ini terjadi seiring dengan meredanya kekhawatiran di pasar keuangan global, akibat konflik Iran - Israel yang terjadi di Timur Tengah.
Menanggapi anjloknya nilai tukar di awal pekan ini, Bambang Hariyadi mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik di tengah kenaikan kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, serta eskalasi konflik Iran-Israel.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi optimistis sektor energi masih stabil dan mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik di tengah kenaikan kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, serta eskalasi konflik Iran-Israel.
"Soal harga dolar itu memang baru-baru ini ya, kenaikannya masih fluktuatif. Kita harus berpikir positif," kata Bambang Hariyadi, di Jakarta, Kamis.
Energi Tetap Aman
Dari sisi energi, Bambang Hariyadi yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini menyampaikan bahwa parlemen bersama pemerintah sepakat untuk fokus mengawal Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru.
Apalagi dalam rencana ke depan, menurut Bambang, Indonesia perlahan sudah mulai meninggalkan energi berbahan bakar fosil. Hal ini selaras pula dengan revisi RUPTL 2021-2030 telah sejalan dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).
Setidaknya dalam revisi kali ini, kata Bambang melanjutkan, PLN berencana menambah porsi pembangkit energi baru dan terbarukan sebesar 75 persen.
"Kami pada dasarnya terus menggenjot seluruh pembangunan dalam RUPTL. Sebab nantinya pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan berkaitan dengan ketersediaan energi," kata anggota DPR dari Partai Gerindra ini. (ant)
Load more