Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melihat kinerja bisnis pertambangan yang dilakukan perusahaan PT Timah Tbk dianggap strategis.
"Kedatangan kami kali ini untuk mengetahui proses bisnis perusahaan, kinerja dan langkah strategis serta tantangan yang dihadapi PT Timah dalam menjalankan usahanya," ujar Asisten Deputi Bidang Industri Mineral dan Batu Bara Kementerian BUMN Muhammad Khoerur Roziqin di keterangan pers di Pangkalpinang, Sabtu (20/4/2024).
Kementerian BUMN menginginkan kinerja PT Timah terus dipertahankan dan harus tetap fokus untuk bekerja guna memberikan manfaat dari kontribusinya di bidang pertambangan untuk negara.
"Kami menyegerakan kunjungan ke PT Timah ini karena ingin mengetahui tentang beberapa hal, karena memang saya juga baru di Asdep Industri Mineral dan Batu Bara, selama ini di perbankan. Tentu tantangan yang dihadapi juga berbeda," jelas Khoerur.
Asisten Deputi Bidang Industri Mineral dan Batu Bara Kementerian BUMN Muhammad Khoerur Roziqin dan jajaran saat kunjungan ke PT Timah Tbk. (ANTARA)
Meskipun memiliki dinamika atau tantangan yang sedang dialami perusahan tersebut, Kementerian BUMN bersama MIND ID ingin PT Timah terus sukses dan berjaya dalam segi produksi di bidang pertambangan.
Keamanan bisnis pertambangan timah sesuai regulasi yang ada diharapkan BUMN.
"Dengan segala dinamikanya, MIND ID dan Kementerian BUMN ingin melihat PT Timah bisa kembali recover dengan dukungan pemerintah dari sisi regulasi. Misalnya sekarang timah sekarang sudah menjadi mineral strategis, salah satunya untuk mengamankan bisnis pertambangan dengan regulasi," papar Direktur Keuangan MIND ID Akhmad Fazri.
"Kami berharap transformasi yang dilakukan PT Timah bisa kembali membawa timah ke masa kejayaannya," sambungnya.
Proses bisnis, kinerja perusahaan, peta bisnis pertimahan global hingga ekosistem timah Indonesia dipaparkan secara rinci oleh Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal.
Sebagai isu strategis yang sedang menjadi fokus PT Timah, seperti pengusulan terhadap perbaikan terkait tata kelola timah. Sebab, salah satu produsen timah di dunia, Indonesia masuk di dalamnya.
"Indonesia menjadi salah satu produsen timah dunia, hanya saja memang ada banyak dinamika yang terjadi dalam bisnis pertambangan timah ini sejak dulu. Dan saat ini Indonesia bahkan belum bisa menjadi price maker harga timah," pungkas Dani.
Sebagai Direktur Utama PT Timah, Dani sangat mengapresiasi kinerja yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) dan pemerintah Indonesia dalam upaya memperbaiki tata kelola dan tata niaga timah di Indonesia.
Tujuannya jelas, sumber daya alam dari bidang timah bisa memberikan kontribusi dan manfaat paling maksimal untuk kemajuan negara. (ant/hap)
Load more