tvOnenews.com - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD mendapat tanggapan dari Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi. Menurut orang nomor satu di Kadin DKI Jakarta tersebut biaya produksi yang berasal dari bahan baku impor akan menjadi lebih mahal dan membuat banyak perusahaan harus lebih cermat.
Potensi kenaikan harga minyak mentah dunia jelas Diana Dewi harus diwaspadai pengaruhnya terhadap harga pangan mengingat biaya produksi, jasa dan logistik juga berpotensi naik dan memperburuk tekanan inflasi ditengah masyarakat.
"Bawang putih, gula, beras, tempe maupun kacang kedelai merupakan salah satu contoh bahan pokok yang diperoleh melalui import. Jika harga-harga tersebut mengalami kenaikan tentunya memberatkan para pelaku UMKM dan emak-emak rumah tangga pasti akan protes," ungkap Diana Dewi pada postingan instagramnya Senin (22/4).
Jika 1 USD bertahan pada nilai tukar Rp 16.260,65 dan berlangsung dalam jangka panjang, hal ini lanjut Diana Dewi tentunya akan berdampak pada inflasi dan mempengaruhi harga barang ditengah-tengah masyarakat. "Imbas dari semua ini akan berefek kepada daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa pun akan menurun sehingga pertumbuhan ekonomi akan terhambat," lanjut Diana Dewi menjelaskan.
Diana Dewi yang juga memiliki beberapa unit usaha seperti Toko Daging Nusantara (TDN) mengecam jika disaat nilai tukar dollar meningkat sementara disisi lain ada pihak-pihak yang memanfaatkan dengan menukarkan kepada rupiah untuk mendapatkan keuntungan. Perilaku tersebut tandas Diana dapat menekan nilai tukar rupiah.
Disaat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar tengah terjadi, Diana Dewi menghimbau agar segenap pihak terus memupuk rasa nasionalisme yang kuat agar tidak ikut tergoda mengambil keuntungan dari penurunan nilai rupiah tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya pada pembukaan perdagangan pada Senin (22/4) , nilai tukar rupiah dibuka menyentuh Rp 16.250 per dollar AS atau anjlok 0,49% dibandingkan penutupan pada sehari sebelumnya. Posisi ini merupakan yang terendah semenjak April 2020 lalu.(chm)
Load more