Jakarta, tvOnenews.com - Industri penerbangan kembali dikejutkan oleh wacana baru pemerintah untuk memungut iuran kepariwisataan dari tiket pesawat. Adanya tambahan pungutan ini dikhawatirkan akan menambah mahal harga tiket pesawat yang saat ini sudah terbilang mahal.
Rencana ini mencuat setelah terbitnya undangan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk Rapat Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Dana Pariwisata Berkelanjutan.
Dalam undangan tertanggal 20 April 2024 ini, rapat koordinasi yang dipimpin oleh Plt Asiseten Deputi Akses Permodalan Parekraf ini, rencananya digelar pada Rabu, 24 April 2024 mendatang. Undangan ini langsung membuat heboh, karena berisi agenda rapat tentang pengenaan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan.
Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo RM Manuhutu mengakui adanya rencana pemerintah untuk mengkaji pembentukan Dana Kepariwisataan Berkelanjutan, dimana salah satu opsi pendanaannya adalah dari pungutan di tiket pesawat terbang.
"Pemerintah saat ini sedang dilakukan penyusunan rancangan peraturan tentang Dana Abadi Pariwisata Berkualitas, yang melibatkan berbagai Kementerian dan Lembaga," kata Odo RM Manuhutu di Jakarta, Senin (23/4/2024).
Namun, anak buah Menko Marves Luhut Pandjaitan ini mengaku bahwa wacana pengembangan pariwisata berkualitas melalui partisipasi aktif berbagai pihak terkait masih dalam tahap kajian awal dan diskusi yang melibatkan berbagai sektor.
"Kajian tersebut tentunya mempertimbangkan berbagai faktor, seperti dampak ekonomi dan sosial. Selain itu, kajian turut mempertimbangkan upaya untuk mendukung peningkatan target pergerakan wisatawan nusantara," kata Odo RM Manuhutu.
Pariwisata Berkelas
Lebih lanjut Odo RM Manuhutu menjelaskan pembentukan Dana Abadi Kepariwisataan bertujuan untuk menciptakan ekosistem pariwisata berkualitas berlandaskan pada empat pilar. Keempat pilar tersebut adalah daya saing infrastruktur dasar, pengelolaan pariwisata berkelanjutan, keunikan destinasi, dan layanan pariwisata bernilai tinggi.
Salah satu upaya konkrit menuju pariwisata berkualitas, menurut Odo RM Manuhutu adalah konservasi lingkungan dengan melakukan antara lain rehabilitasi hutan bakau yang mempunyai kapasitas besar dalam menyerap karbon.
“Berbagai kebijakan terkait pariwisata berkualitas bertujuan untuk memberikan manfaat
signifikan yang dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat. Upaya ini sekaligus
mendukung Indonesia Emas 2045,” jelas Odo RM Manuhutu. (hsb)
Load more