Jakarta, tvOnenews.com - Perusahaan pembuat mobil listrik Tesla akhirnya memberikan diskon besar - besaran untuk produk mobil listriknya. Pemangkasan harga ini dilakukan setelah saham perusahaan milik Elon Musk ini anjlok hingga 43 persen di 2024, akibat gagal mencapai target penjualan.
Sejak akhir pekan lalu, Tesla mulai memberi diskon harga hingga 2.000 dolar AS atau sekitar Rp32 juta rupiah untuk tiga seri mobil listriknya di Amerika Serikat. Kebijakan ini menjadi hal strategi baru bagi Tesla yang selama ini tidak pernah ikut - ikutan dalam strategi perang harga.
Selanjutnya, harga untuk Model X yang lebih awal dan lebih mahal, turun menjadi 72.990 dolar AS atau sekitar Rp1,184 miliar. Sementara untuk Model S kategori yang paling mahal,harganya turun menjadi 77.990 dolar AS atau Rp1,625 miliar.
Sedangkan untuk dua seri lainnya, yakni mobil listrik jenis sedan Model 3 dan mobil berukuran besar Cybertruck harganya tidak diberi diskon atau tetap.
Pemangkasan harga ini diumumkan sehari setelah harga saham Tesla anjlok hingga di bawah level 150 dolar AS per saham. Harga ini merupakan yang terendah sejak bul Januari 2023 lalu.
Sejak awal tahun, harga saham Tesla yang bermarkas di Austin, Texas ini telah anjlok lebih dari 40 persen. Anjloknya saham Tesla dipicu oleh turunnya penjualan dan mulai ketatnya persaingan di segmen mobil listrik.
Meski dilakukan pemotongan harga, Tesla saat ini tetap menjadi perusahaan otomotif dengan marjin laba terbesar. Sebelumnya Elon Musk mengungkapkan di akun X miliknya, bahwa harga produksi mobil Tesla termurah hanyalah sekitar 29.490 dolar AS, atau hanya sekitar 70 persen dari harga jual setelah diskon.
Selain pemangkasan harga jual mobil listrik, Tesla juga telah mengumumkan untuk memangkas jasa layanan kemudi otomatisnya. Layanan bernama "Full Self Driving" yang cukup populer di Amerika Serikat ini memungkinkan pengendara menjalankan mobil listriknya secara otomatis.
Sejak akhir pekan lalu, harga layanan unik ini telah dipangkas dari 12.000 dolar AS, menjadi 8.000 dolar AS, atau menjadi hanya sepertiga dari harga awalnya.
Banyak Masalah
Selain persoalan penjualan yang menurun, sebelumnya Tesla juga menghadapi masalah dalam salah satu komponen mobil produksinya, dan terpaksa harus menarik 3.878 unit mobil Cybertruck untuk segera dilakukan perbaikan.
Sementara itu, para analis juga mulai mempertanyakan rencana Tesla untuk merilis mobil listrik seri yang lebih murah. Rencana peluncuran Model 2 senilai 25.000 dolar AS per unit sebelumnya diharapkan bisa mendorong penjualan Tesla di kelas yang memiliki lebih banyak pembeli.
Molornya peluncuran Model 2 ini sebelumnya membuat spekulasi bahwa Tesla akan batal merilis seri mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau ini. Namun, Elon Musk membantah spekulasi ini, tanpa menjelaskan kapan peluncuran Model 2.
Sebelumnya, di awal April 2024, Tesla mengumumkan penjualannya di kuartal I-2024 sebesar 386.810 unit mobil listrik, atau jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan penjualan mencapai 457.000 unit.
Penjualan Tesla di kuartal I-2024 ini tercatat turun hingga 8,5 persen dibandingkan periode yang sama 2023. Penurunan penjualan ini menjadi yang pertama kali terjadi sejak Tesla beroperasi empat tahun lalu.
Untuk mengatasi berbagai masalah yang tengah dihadapinya, Elon Musk pekan lalu telah meminta agar dilakukan efisiensi dengan pemangkasan karyawan. Elon Musk menyebut akan ada PHK terhadap sekitar 14 ribu karyawannya, atau sekitar 10 persen dari total karyawannya.
Pekan ini, para pelaku pasar masih menunggu paparan dari manajemen Tesla, termasuk Elon Musk tentang kinerja keuangan Tesla pada kuartal I-2024. Banyak pihak menantikan bagaimana kinerja keuangan Tesla di tengah anjloknya penjualan.
Pada Senin (24/4/2024) malam, saham Tesla masih belum mampu menguat meski telah mengumumkan adanya pemberian diskon penjualan mobil listriknya. Saham Tesla tercatat anjlok 3,4 persen, dan membuat kinerja Tesla telah terpuruk hingga 43 persen di tahun 2024 ini.
S (AP)
Load more