Jakarta, tvOnenews.com - Perusahaan tambang emas terkemuka PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan kenaikan jumlah setoran beban bea keluar (export duties) konsentrat tembaga dan emas kepada Pemerintah Indonesia.
Jumlah tersebut jika dirinci, meliputi bea keluar untuk tembaga sebesar US$94 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. Sedangkan, bea keluar emas sebesar US$59 juta atau setara Rp953 miliar serta perak dan lainnya US$3 juta atau sekitar Rp48,4 miliar.
Setoran bea ekspor tersebut mengalami peningkatan berkali lipat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, yakni sebesar US$17 juta atau sekitar Rp274 miliar, dengan rincian US$10 juta atau Rp161,5 miliar untuk tembaga dan US$7 juta atau Rp113,1 miliar untuk emas.
“PTFI dikenakan bea keluar sebesar US$156 juta di kuartal pertama 2024 berdasarkan revisi peraturan. PTFI saat ini membayar bea keluar konsentrat tembaga sebesar 7,5%,” sebagaimana dikutip melalui laporan resmi Freeport-McMoRan Inc, Rabu (23/4/2024).
Sementara itu, perseroan dibebankan tarif bea keluar sebesar 2,5% pada kuartal I-2023. Hal itu menyusul proyek smelter di kawasan industri JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur yang sudah hampir selesai dibangun dan siap beroperasi.
“Bea keluar dihapuskan efektif tanggal 29 Maret 2023, setelah diverifikasi bahwa kemajuan konstruksi smelter Manyar melebihi 50%, sebelum diterapkan kembali pada Juli 2023 sebagai bagian dari revisi peraturan tahun 2023.”
Kinerja penjualan di kuartal I-2024, ditopang oleh meningkatnya produksi emas Freeport yang tercatat mencapai 549 ribu troy ounce, atau naik hingga 35,6 persen dari produksi emas di Kuartal I-2023 sebesar 405 ribu troy ounce.
Penjualan emas Freeport Indonesia di tiga bulan pertama 2024 mencapai 568 ribu troy ounce, atau setara dengan 16,10 ton. Jumlah ini tercatat naik hingga 110 persen dibandingkan dengan penjualan Kuartal I-2023 sebesar 270 ribu troy ounce.
Selain peningkatan produksi, Freeport juga mencatat naiknya harga rata - rata penjualan emas sebesar 10 persen, dari 1.949 dolar AS per troy ounce di Kuartal I-2023 menjadi 2.145 dolar AS per troy ounce.
"Penjualan (emas) di Kuartal I-2024 lebih dari dua kali lipat kinerja penjualan di Kuartal I-2023, hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya penambangan dan pengolahan konsentrat di PT Freeport Indonesia," demikian dikutip dari paparan Freeport McMoRan. (rpi/hsn)
Load more