Klaim yang lebih mencengangkan adalah bahwa tambang mineral bawah tanah ini diprediksi akan menelan biaya produksi yang lebih rendah.
"Kucing Liar diperkirakan menghasilkan sekitar 560 juta pon tembaga dan 520 ribu ons emas, menyediakan PTFI dengan produksi berkelanjutan dalam jangka panjang, berskala besar, dan berbiaya rendah," sebagaimana dikutip dari ringkasan laporan keuangan kuartal I-2024, Jumat (26/4/2024).
Disebutkan bahwa investasi modal yang dikeluarkan untuk proyek ini sebesar US$400 juta per tahun atau Rp6,48 triliun setahun.
Pada tahun 2024, Freeport diperkirakan akan menghabiskan kurang lebih US$385 juta ata setara Rp6,23 triliun untuk pengerjaan praproduksi.
PT Freeport Indonesia (PTFI) diketahui telah memulai masa pengembangan Tambang Kucing Liar sejak tahun 2022.
Dibutuhkan waktu setidaknya 10 tahun hingga akhirnya tambang ini siap untuk memulai aktivitas produksi.
Load more