Kemudian, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp611,9 triliun atau setara dengan 18,4 persen dari pagu anggaran sebesar Rp3.325,1 triliun.
"Kalau penerimaan negara mengumpulkan 22 persen dari target, belanja negara 18,4 persen dalam satu kuartal," jelas Sri Mulyani.
Kinerja belanja negara mengalami pertumbuhan sebesar 18 persen secara tahunan. Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah komponen belanja, seperti pelaksanaan pemilu.
Lebih lanjut, keseimbangan primer juga tercatat menunjukkan kinerja positif, yakni sebesar Rp122,1 triliun. Keseimbangan primer adalah selisih dari total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.
Dengan demikian, Menkeu menyatakan kinerja APBN 2024 sampai triwulan I terbilang cukup baik, didorong oleh belanja dan pendapatan negara yang terkendali.
Kendati begitu, Kementerian Keuangan tetap mewaspadai perlambatan dan normalisasi ke depannya.
"Meski terlihat cukup positif, kita tetap waspada. Karena masuk triwulan II 2024 ada banyak perubahan geopolitik dan ekonomi global yang akan berimbas pada perekonomian seluruh dunia," ujar Sri Mulyani. (ant/rpi)
Load more