Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis sore ditutup melemah jelang tutup tahun 2021. Rupiah sore ini ditutup melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.270 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.256 per dolar AS.
"Ada outlook yang lebih hawkish dari bank sentral AS di tengah kenaikan penyebaran kasus varian Omicron," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (30/12/2021).
Investor juga tampak tetap waspada di tengah melonjaknya kasus COVID-19 secara global, meskipun penelitian menunjukkan varian Omicron tidak terlalu parah.
Fokus tahun depan akan beralih ke jalur kenaikan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) di tengah lonjakan harga yang disebabkan oleh kemacetan rantai pasokan dan kebangkitan ekonomi yang kuat.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Rabu (29/12) kemarin mencapai 194 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 10 kasus sehingga totalnya mencapai 144.081 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 270 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 4.528 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 158,96 juta orang dan vaksin dosis kedua 112,28 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.240 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.236 per dolar AS hingga Rp14.275 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis ditutup melemah ke posisi Rp14.269 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.265 per dolar AS.
Load more