LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Bukan Hanya "Kejam" Bagi Kelas Menengah, Barang Hibah Untuk SLB Tunanetra juga Tertahan Di Bea Cukai Hingga 16 Bulan
Sumber :
  • x@ijalzaid

Bukan Hanya "Kejam" Bagi Kelas Menengah, Barang Hibah Untuk SLB-A Tunanetra juga Tertahan Di Bea Cukai Hingga 16 Bulan

Barang hibah untuk digunakan siswa tunanetra dari Korea Selatan bernama Taptilo, masih tertahan di Bea Cukai sejak tiba di Indonesia pada Desember 2022 lalu.

Minggu, 28 April 2024 - 14:58 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Sikap tegas dan cenderung kejam petugas Bea Cukai yang viral di media sosial, ternyata bukan hanya dialami kaum kelas menengah. Barang hibah untuk kaum Tunanetra juga ternyata tidak luput dari kekejaman aparat Bea Cukai, dan ditahan hingga 16 bulan. 

Sikap 'kejam' petugas Bea Cukai ini terungkap dari unggahan akun @ijalzaid di media sosial X yang menjadi viral. Dia menyebut bahwa Bea Cukai masih menahan Alat Pembelajaran Siswa Tunanetra bernama Taptilo

Padahal, barang ini merupakan barang hibah yang didapat oleh Sekolah Luar Biasa (SLB) A (Tunanetra) dari OHFA Tech (Korea Selatan). Akun @ijalzaid menjelaskan kronologis tertahannya barang tersebut sejak Desember 2022 lalu hingga saat ini, atau sekitar 16 bulan lebih. 

Pengiriman barang Taptilo untuk tunanetra ini dilakukan pada tanggal 16 Desember 2022 lalu. Barang yang dikirim lewat kurir DHL ini sebenarnya telah tiba di Indonesia pada 18 Desember 2022 . 

Namun, barang tersebut tertahan di Bea Cukai yang awalnya meminta dokumen tambahan untuk pemrosesan barang dan penetapan harga barang, mulai dari katalog barang, gambar, invoice atau bukti pembayaran, hingga link pemesanan yang tertera. 

Baca Juga :

Padahal, sejak awal pemilik barang telah menyebutkan barang tersebut adalah barang hibah untuk SLB Tunanetra, yang seharusnya mendapat pembebasan bea masuk. Ditambah lagi, barang tersebut adalah barang prototipe yang belum dijual di pasaran. 

"Pihak sekolah sudah mengirimkan dokumen yang dibutuhkan, namun karena barang merupakan prototipe yang masih dalam tahap pengembangan, dan merupakan barang hiba untuk sekolah, maka tiak ada harga untuk barang tersebut," demikian penjelasan yang dikutip dari akun @ijalzaid.

Penetapan Harga Ajaib

Uniknya, petugas Bea Cukai kemudian menetapkan sendiri harga barang yang masih belum tersedia di pasar tersebut. Dalam surat elektronik yang diterima SLB Tunanetra, Bea cukup menetapkan nilai barang sebesar 22.846,52 dolar AS, atau sekitar Rp361,03 juta rupiah. 

Untuk barang kiriman Taptilo ini, petugas Bea Cukai kemudian menetapkan bea masuk dan pajak sebesar Rp116,61 juta rupiah atas Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK) tersebut. 

Karena pihak penerima barang adalah SLB-A Tunanetra, maka biaya bea dan pajak akan ditagihkan ke pihak pengirim. Untuk kepentingan ini, petugas Bea Cukai telah meminta pihak SLB-A Tunanetra untuk melengkapi sejumlah dokumen termasuk surat kuasa, dan juga bukti bayar pembelian barang yang valid. 

"Kemudian pihak sekolah tidak setuju dengan pembayaran pajak tersebut, dikarenakan barang tersebut merupakan barang hibah alat pendidikan yang digunakan siswa tunanetra di sekolah negeri SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta," demikian penjelasan pihak sekolah. 

Meski demikian, pihak sekolah tetap mengirimkan dokumen - dokumen yang ada. Selanjutnya, pihak sekolah kemudian mendapat surat elektronik dari Bea Cukai yang meminta agar barang tersebut di-readdres atau dilakukan perbaikan dokumen - dokumen yang diminta, termasuk bukti pembelian dan harga barang yang sebenarnya tidak ada.

Meski pihak sekolah telah berupaya melengkapi dokumen semampunya, permintaan re-address ternyata ditolak oleh Bea Cukai. Alasan penolakan disebutkan bahwa tidak adanya keterangan fungsi barang, foto label brang, bukti bayar, serta adanya perbedaan uraian barang dalam invoice. 


Barang Dipindah

Setelah menjalani proses yang cukup lama, hingga berbulan - bulan, pihak sekolah mngaku menapat pemberitahuan dari Bea Cukai bahwa barang kiriman akan dipindahkan ke tempat penimbunan Pabean. 

"Setelah itu barang sudah cukup sulit untuk diproses kembali, karena mengharuskan sekolah membayar pajak yang telah dihitung sebelumnya," seperti dikutip dari akun  @ijalzaid.

Setelah tidak ada kejelasan, pihak sekolah kemudian menghubungi pihak OHFA Tech selaku pemberi hibah, untuk berkoordinasi. Pihak sekolah menanyakan apakah bisa mendapat bantuan dari pihak lain mulai dari KOICA (Korea International Cooperation Agency) dan KOTRA (Korea Trade-Investment Promotion Agency).

Sementara di Indonesia sendiri, pihak sekolah menghubungi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar mendapat bantuan untuk pengurusan barang hibah dari Korea tersebut. 

Setelah itu, proses berjalan, namun tetap mengalami kendala koordinasi antara pihak KOICA, KOTRA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Bea Cukai. 

"Kemudian kami tidak mengerti proses kelanjutnya dari barang tersebut sampai dengan saat ini," jelas akun  @ijalzaid dalam unggahannya tertanggal 26 April 2024. 

Dihujat Netizen

Unggahan akun @ijalzaid ini langsung mendapat respons dari para warganet, atau netizen. Para netizen langsung mengecam keras sikap Bea Cukai yang dinilai arogan dan kejam tanpa mempertimbangkan para tunanetra.

"Barang hibah. Jelas hibah. Diminta paksa harus ada dokumen invoice pembayaran validasi bank? @beacukaiRI  kenapa dzalim? Jahat nya  @kemenkeu. Iya bener Kelian harus cari duit buat negara, tapi ya jangan dgn cara brutal gini dong. @Itjen_Kemdikbud
 gak bisa apa-apa ya?," tulis salah satu netizen. 

Bukan hanya warga biasa, selebriti sekelas Ernet Prakasa juga turut mengomentari saat Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengomentari kejadian tersebut. Ernest mengkritisi sikap Bea Cukai yang terkesan memalak para kelas menengah. 

"Ada. Stop malakin kelas menengah, maksimalkan pendapatan negara dengan memastikan para konglomerat & crazy rich semuanya taat pajak," tulis Ernest dalam akun X miliknya.  (hsb)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
36 Negara Pantau Pilkada Serentak di Jawa Timur

36 Negara Pantau Pilkada Serentak di Jawa Timur

Jawa Timur ditunjuk sebagai tuan rumah Election Visit Program (EVP), karena Pilkadanya miliki karakteristik unik dan menarik yang tak ditemukan di daerah lain.
Kevin Diks Susul Mees Hilgers, sang Bek Timnas Indonesia Langsung Bikin Assist untuk FC Copenhagen usai Pulih Cedera

Kevin Diks Susul Mees Hilgers, sang Bek Timnas Indonesia Langsung Bikin Assist untuk FC Copenhagen usai Pulih Cedera

Setelah Mees Hilgers tampil untuk FC Twente, bek Timnas Indonesia lain yang sempat mengalami cedera, Kevin Diks, telah kembali beraksi setelah pulih cedera.
Ternyata Dulunya Striker, Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Ungkap Alasannya Lebih Pilih Jadi Kiper: Sebenarnya...

Ternyata Dulunya Striker, Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Ungkap Alasannya Lebih Pilih Jadi Kiper: Sebenarnya...

Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes mengungkapkan alasan sebenarnya lebih memilih menjadi kiper padahal dulunya ia merupakan seorang striker, begini katanya.
Presiden Prabowo Dikabarkan Akan Mencoblos Pilkada di Kabupaten Bogor

Presiden Prabowo Dikabarkan Akan Mencoblos Pilkada di Kabupaten Bogor

Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan mencoblos kertas suara Pilkada di TPS 08 di dekat kediamannya, Desa Bojongkoneng, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ciptakan Kemandirian dan Ketahanan Pangan, Bank Indonesia Jatim Support Green House dan Percetakan Ponpes Amanatul Ummah

Ciptakan Kemandirian dan Ketahanan Pangan, Bank Indonesia Jatim Support Green House dan Percetakan Ponpes Amanatul Ummah

Green house atau rumah kaca merupakan inovasi teknologi di bidang pertanian yang dirancang untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. 
Bukan Megawati Hangestri, Media Korea Sebut Pemain Red Sparks Ini Jadi Titisan Kim Yeon-koung di Liga Voli Korea 2024-2025

Bukan Megawati Hangestri, Media Korea Sebut Pemain Red Sparks Ini Jadi Titisan Kim Yeon-koung di Liga Voli Korea 2024-2025

Media Korea Selatan menyebut salah satu pemain Red Sparks sebagai titisan Ratu Voli Korea yakni Kim Yeon-koung, namun sosok tersebut bukanlah Megawati Hangestri
Trending
Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris menyebut ada lima pemain Timnas Indonesia yang saat ini sedang naik daun di Eropa, termasuk salah satunya pernah bermasalah dengan Shin Tae-yong.
Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Pelatih NEC Nijmegen, Rogier Meijer, akui kagum dengan performa Calvin Verdonk saat membela Timnas Indonesia dalam laga Jepang bersama Koki Ogawa, ia bilang..
Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Maarten Paes kini menjadi kiper utama di Timnas Indonesia dan menjadi aktor utama dalam perkembangan Skuad Garuda sejak putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 
Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Singkat cerita, kejadian polisi tembak polisi terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari. AKP Ulil Ryanto tewas usai menerima tembakan dari AKP Dadang Iskandar.
Miliano Jonathans Buka-bukaan Soal Peluang Naturalisasi Dirinya, Penyerang Vitesse Ini Bilang Kalau Timnas Indonesia..

Miliano Jonathans Buka-bukaan Soal Peluang Naturalisasi Dirinya, Penyerang Vitesse Ini Bilang Kalau Timnas Indonesia..

Miliano Jonathans buka-bukaan soal peluang naturalisasi dirinya agar bisa memperkuat Timnas Indonesia. Kepada media Belanda penyerang Vitesse Arnhem bilang...
Masih Ingat Darryl Verdonk? Saudara Pemain Timnas Indonesia Calvin Verdonk yang Jadi Atlet Kickboxing, Kini Kabarnya...

Masih Ingat Darryl Verdonk? Saudara Pemain Timnas Indonesia Calvin Verdonk yang Jadi Atlet Kickboxing, Kini Kabarnya...

Menilik profil dan kabar terbaru Darryl Verdonk, kakak kandung dari pemain Timnas Indonesia yakni Calvin Verdonk yang merupakan atlet kickboxing ternama.
Bukan Soal Uang, Ini Jawaban Jujur Erick Thohir Soal Cara Yakini Pemain Keturunan untuk Mau Dinaturalisasi demi Bela Timnas Indonesia

Bukan Soal Uang, Ini Jawaban Jujur Erick Thohir Soal Cara Yakini Pemain Keturunan untuk Mau Dinaturalisasi demi Bela Timnas Indonesia

Selama kepemimpinan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI dari 2023 lalu, sudah ada 15 pemain keturunan dinaturalisasi demi bermain untuk Timnas Indonesia.
Selengkapnya
Viral