Jakarta, tvOnenews.com - Melonjaknya harga jagung hingga ke kisaran Rp6.000 - Rp8.000 per kilogram, menjadi berkah tersendiri bagi petani. Di Kabupaten Lebak, Banten, petani mengaku bisa meraup untung hingga Rp25 juta setiap kali pnen jagung.
Dengan masa tanam hingga panen yang hanya butuh waktu 3 - 4 bulan, produksi pertanian jagung di Kabupaten Lebak kini menjadi andalan ekonomi petani guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Kami dengan menanam pertanian jagung seluas satu hektare bisa menghasilkan keuntungan bersih Rp25 juta/per panen," kata Samsuri (55) seorang petani warga Gunungkencana Kabupaten Lebak, Minggu (28/4/2024).
Para petani di wilayah Gunungkencana ini mengaku, produksi pertanian jagung hingga kini menjadi andalan ekonomi, karena dengan waktu 100-110 hari setelah tanam bisa dipanen.
Dari pendapatan sebesar itu dipotong biaya upah kerja, pupuk dan benih sekitar Rp17 juta. Sehingga, secara keseluruhan petani bisa meraup keuntungan Rp25 juta untuk satu kali panen.
"Kami di sini jika panen jagung mencapai ribuan ton dan ditampung oleh perusahaan peternakan di Balaraja, Tangerang,"kata Samsri.
Pinjam Lahan
Antusiame untuk menanam jagung dan meraup untuk juga diungkapkan Suryadi (60). Petani yang sebenarnya tidak memiliki lahan ini juga ternyata menjadikan jagung sebagai komoditas andalan ekonomi.
Untuk mengatasi ketiadaan lahan, para petani di Gunungkencana ini mengembangkan budi daya pertanian jagung hibrida, yakni dengan dengan memanfaatkan lahan milik Perum Perhutani dengan sistem sewa.
Saat ini, ribuan hektare lahan milik Perum Perhutani di kawasan ini telah dijadikan pengembangan pertanian jagung oleh petani.
"Kami sangat terbantu ekonomi keluarga dari pendapatan Rp25 juta per panen dengan tanam seluas satu hektare," kata Suryadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan produksi jagung dari Januari - Maret 2024 terealisasi sebanyak 4.118 ton.
Dengan harga per kilogram mencapai Rp6.000, maka nilai perputaran uang dari pertanian jagung diperkirakan bisa mencapai Rp24 miliar dalam tiga bulan.
Selama ini, produksi jagung menjadikan andalan ekonomi petani sehingga mereka memperluas penanaman guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Kami mengapresiasi kehidupan ekonomi petani jagung relatif baik dan sejahtera,"kata Deni Iskandar. (ant)
Load more