Jakarta, tvOnenews.com - Heboh kasus denda selangit hingga tertahannya barang hibah untuk siswa tunanetra oleh Bea Cukai mengundang respons keras dari warganet atau netizen. Bahkan akun media sosial X milik Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo ramai - ramai dihujat.
Hujatan netizen terhadap Yustinus Prastowo berawal saat dia menjelaskan langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menangani sejumlah kasus viral di Bea Cukai. Pekan lalu, Bea Cukai menjadi viral akibat pengenaan denda hingga Rp31 juta untuk pengiriman sepatu yang harganya hanya Rp10 juta, hingga ditahannya barang hibah untuk siswa tunanetra sejak Desember 2022 lalu.
Dalam unggahannya minggu, 28 April 2024, Yustinus Prastowo sebenarnya meminta masukan dari warganet. "Ada masukan konkret?" tulis Yustinus menanggapi ramainya kritikan terhadap kinerja Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan.
Namun, tidak kurang dari 24 jam, uanggahan ini langsung ramai ditanggapi netizen dan telah dilihat 8,5 juta kali oleh pengguna X. Terdapat sekitar 2.100 komentar yang umumnya berisi hujatan terhadap kinerja Kementerian Keuangan.
Sementara pemilik akun @merfans menulis, "Lo yang digaji buat bikin kebijakan pake pajak kita, kok kita yang disuruh mikir. Enak bener hidup lo. Kerja yang bener napa, pajakkin noh orang kaya, jangan ke kelas menengah terus."
Selanjutnya, pemilik akun @xxxaryadi menulis, "Enak banget anda, kita disuruh mikir pula, dah digaji rakyat, rakyat pula yang harus cari solusi, makan gaji buta, hidup mewah, fasilitas wah, tunjangan melimpah, ongkang-ongkang kaki thiok."
Bahkan ada juga netizen yang mengusulkan pembubaran instansi Bea Cukai, seperti ditulis pemilik akun @opinijelek, "ada pak, bubarin instansi ruwet nirfaedah itu, there u have it."
Respons Panjang Yustinus
Menanggapi banyaknya hujatan terhadap dirinya, Yustinus bahkan sampai merespons panjang dalam unggahan terbarunya yang diposting pada Senin (29/4/2024) pagi.
Berikut postingan Yustinus dalam akun media sosial X:
Ada Masukan Konkret?
Ah…rupanya jawaban (reply) saya terhadap komentar seorang warganet yang memberi masukan sangat bagus untuk perbaikan layanan kepabeanan, dilepaskan dari konteksnya. Seolah cuitan itu berdiri sendiri sebagai sikap malas, cari enaknya minta solusi ke warganet. Saya bisa memakluminya. Itung2 numpang tenar.
Jika dirunut dengan cermat, saya sedang mengejar penjelasan seorang warganet yang mendorong benchmarking. Ini menarik dan penting. Beliau lalu mengelaborasi dengan usulan konkret, berdasar tantangan di lapangan.
Namun meski menjadi sinisme dan olok2, ada berkahnya cuitan ini mendapat respon sangat banyak. Saya dan tim mencatat dengan saksama, mengidentifikasi, dan memetakan masukan2 itu dalam klaster: kebijakan, sistem, praktik, SDM. Nanti mungkin akan berkembang lagi.
Sejarah panjang keterlibatan saya di ruang publik rasanya tak memungkinkan saya bermalas-malas menuntut solusi matang dari orang lain. Saya membantu Kemenkeu baru mulai awal 2020. Sebelumnya belasan tahun ikut mengadvokasi kebijakan publik melalui beberapa medium. Itu kerja lapangan yang butuh stamina dan nyali. Saya belum lulus tapi mensyukuri pernah melewati proses ini.
Kembali ke ungkapan “ada masukan konkret”. Saya cukup sadar tak mungkin membebani warganet, warga negara, dan pembayar pajak untuk mikir. Kami digaji untuk bekerja, termasuk berpikir. Namun tradisi mendengarkan mesti dibangun dan terus dirawat. Maksud saya adalah kanalisasi aspirasi. Saya ingin menyerap sebanyak mungkin masukan dari lapangan yang berbasis pengalaman konkret, justru untuk bahan baku perbaikan. .....
.....Terima kasih untuk relasi dan interaksi yang amat dinamis, intim, dan kaya ini. Sukses buat teman2 semua. Jangan pernah lelah menjadi bagian kereta perbaikan untuk kebaikan bersama. Jika ada masukan konkret, saya siap mendengarkan ya.
Belajar Dari Satpam BCA
Namun, penjelasan panjang Yustinus Prastowo ini justru tetap dikritisi warganet. Penjelasan Yustinus Prastowo justru dinilai kepanjangan dan tidak menyelesaikan persoalan.
"Pusing pak jelasin nya. Belajar sana sama satpam @HaloBCA. Mereka aja kalau support nasabah sangat2 bisa menjawab bahkan sebelum sampai level CS Ini udah levelan bapak jawaban masih bebelit Kalo ga sanggup mundur pak. Kasih ke yang muda," tulis pemilik akun @FrancisW_0104.
Load more