Jakarta, tvOnenews.com - Kenaikan tingkat suku bunga acuan mulai berdampak pada kinerja perbankan nasional. Di tengah naiknya beban bunga yang harus dibayar, PT Bank Mandiri Tbk hanya bisa mencatat pertumbuhan laba bersih 1,13 Persen di Kuartal I-2024 menjadi Rp1,13 Persen (yoy).
Dalam laporan keuangan Kuartal I-2024, Bank Mandiri mencatat laba bersih atau laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp12,702 triliun, atau tumbuh 1,13 persen dari laba pada Kuartal-I 2023 sebesar Rp12,560 triliun. Sedangkan laba per saham, naik menjadi Rp136,09.
Pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri di Kuartal I-2024 ditopang oleh pendapatan bunga dan pendapatan syariah yang naik hingga 13,2 persen menjadi Rp35,535 triliun.
Namun, pada periode saat yang sama beban bunga perseroan naik hingga 33,5 persen menjadi Rp9,422 triliun. Sehingga pendapatan bunga dan syariah Bank Mandiri di Kuartal I-2024 tercatat tumbuh 5,1 persen menjadi Rp24,185 triliun.
Tetap Optimistis
Meski laba bersihnya hanya tumbuh 1,13 persen di Kuartal I-2024, manajemen Bank Mandiri tetap optimistis kinerjanya akan lebih baik di sepanjang tahun 2024.
"Kami optimistis kepercayaan masyarakat merupakan modal utama bagi Bank Mandiri untuk mencatatkan kinerja yang lebih tinggi ke depannya. Tentunya dengan strategi yang tepat dan dengan dukungan kerja keras seluruh pegawai Bank Mandiri," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Dia menjelaskan, kredit konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp1.435 triliun pada Kuartal-I 2024 atau naik 19,1 persen (yoy). Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan tumbuh sebesar 12,4 persen pada akhir Maret 2024.
"Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh segmen wholesale yang bertumbuh 25,2 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan wholesale di industri. Hal ini adalah upaya Bank Mandiri dalam mempertahankan posisi sebagai The Undisputed Wholesale Bank di Indonesia," kata Darmawan Junaidi.
Hingga akhir Maret 2024, kredit segmen wholesale perseroan tumbuh 25,2 persen (yoy) mencapai Rp751 triliun. Pada periode yang sama, kredit ritel tumbuh 10,9 persen (yoy) menjadi Rp363 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri mencapai 13 persen (yoy) dari Rp1.391 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp1.572 triliun di akhir kuartal I 2024. (hsb)
Load more