Jakarta, tvOnenews.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) masih menyimpan tambang emas potensial yang masih belum sepenuhnya terjamah. Setelah eksploitasi penambangan terbuka (open pit) di lokasi Tambang Grasberg selesai, setidaknya terdapat lima cadangan bawah tanah yang tengah dikerjakan PTFI.
Tak hanya itu, cadangan emas yang dimiliki tambang kucing liar juga tercatat sebesar 6 juta ons atau 170,09 ton. Berdasarkan ringkasan laporan keuangan Freeport McMoRan kuartal 1-2024, Kucing Liar diproyeksi dapat memproduksi 560 juta pon tembaga dan 520 ribu ons atau 1.474,17 kilogram emas per tahun.
Klaim yang lebih mencengangkan adalah bahwa tambang mineral bawah tanah ini diprediksi akan menelan biaya produksi yang lebih rendah.
"Kucing Liar diperkirakan menghasilkan sekitar 560 juta pon tembaga dan 520 ribu ons emas, menyediakan PTFI dengan produksi berkelanjutan dalam jangka panjang, berskala besar, dan berbiaya rendah," sebagaimana dikutip dari ringkasan laporan keuangan kuartal 1-2024, Kamis (2/5/2024).
Disebutkan bahwa investasi modal yang dikeluarkan untuk proyek ini sebesar US$400 juta per tahun atau Rp6,48 triliun setahun. Pada tahun 2024, Freeport diperkirakan akan menghabiskan kurang lebih US$385 juta atau setara Rp6,23 triliun untuk pengerjaan praproduksi.
PT Freeport Indonesia (PTFI) diketahui telah memulai masa pengembangan sejak tahun 2022. Dibutuhkan waktu setidaknya 10 tahun hingga akhirnya tambang ini siap untuk memulai aktivitas produksi. Cadangan mineral di Tambang Kucing Liar bahkan belum akan habis hingga Izin Usaha Petambangan Khusus (IUPK) PTFI selesai pada tahun 2041. Pasalnya, proyeksi kandungan cadangan emas, tembaga, dan mineral lain di Tambang Kucing liar ini akan bisa diproduksi hingga tahun 2053.
Selain Kucing Liar, PTFI sebenarnya sudah menggarak Grasberg Block Cave (GBC) yang merupakan cadangan tambang yang terletak persis di bawah open pit Grasberg. Selain itu, ada juga blok Deep Mill Level Zone (DMLZ) yang sudah dikembangkan sejak tahun 2016 dan diproyeksikan baru akan habis masa produksi pada 2040 mendatang. (rpi)
Load more