Setelah tersedianya akses konektivitas bagi masyarakat, Kementerian Kominfo juga berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan tekomunikasi. "Kementerian Kominfo telah menyelesaikan pembangunan Pusat Monitoring Telekomunikasi (PMT) yang akan mengukur Quality of Service (QoS) dan Quality of Experience (QoE),” tambah Dedy Permadi. PMT dibangun untuk memastikan kualitas layanan telekomunikasi di Indonesia serta menindaklanjuti layanan atas keluhan masyarakat terkait gangguan layanan secara real-time di 514 kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia.
Target dan Tantangan Infrastruktur Digital
Pada tahun 2022, Kementerian Kominfo akan terus mempercepat pembangunan infrastruktur digital di ketiga lapisan. Di lapisan backbone, Kementerian Kominfo akan mengoptimalkan utilisasi jaringan kabel serat optik melalui pembangunan Palapa Ring Integrasi sepanjang 12.083 KM. Selanjutnya, di lapisan middle-mile, Kementerian Kominfo akan melakukan penambahan kapasitas satelit dan pembangunan gateway. “Di lapisan last-mile, menyelesaikan pembangunan BTS bersama operator seluler untuk memastikan jangkauan konektivitas 4G di 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau sinyal 4G,” terang Dedy Permadi.
Pembangunan infrastruktur digital dilakukan di tengah berbagai tantangan. Pertama, terkait keterbatasan pembiayaan khususnya bagi pembangunan di wilayah 3T. “Kementerian Kominfo melakukan terobosan melalui skema bauran pembiayaan (blended financing),” ujar Dedy Permadi menjelaskan solusi yang diambil Kementerian Kominfo. Selain itu, kendala topografi, bentang alam, serta keberagaman medan menjadi salah satu tantangan juga dalam pembangunan infrastruktur digital. “Itu mendorong bauran pilihan teknologi telekomunikasi, serta inovasi dan adaptasi dalam proses pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur,” pungkas Dedy Permadi. (ant)
Load more