"Adapun komoditas peredam laju inflasi di tempat kita Sultra yakni ikan layang dengan andil deflasi sebesar 0,12%, ikan bandeng/bolu 0,08%, dan ikan kembung dengan andil sebesar 0,07%," ungkapnya.
Linier dengan inflasi year on year, inflasi bulanan (MoM) Sultra juga stabil pada angka sebesar 0,47%. Berdasarkan historis perkembangan harga selama Idul Fitri dalam 4 (empat) tahun terakhir, Sultra selalu alami inflasi MoM.
Kondisi inflasi yang terkendali ini menempatkan Sultra pada posisi ke-26 apabila dilihat dari peringkat inflasi tertinggi. Namun apabila dilihat dari peringkat inflasi terendah, Sultra berada pada peringkat 13 dari 38 Provinsi yang dinilai inflasinya secara nasional.
Sementara itu, Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dan berperan aktif dalam pengendalian inflasi di Sultra.
"Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada TPID Provinsi Sultra dan para pihak yang telah berkontribusi menjaga stabilitas inflasi di Sultra selama perayaan Idul Fitri 1445 H," ujar Andap.
Pj Gubernur juga menginstruksikan TPID Provinsi Sultra serta Bupati/Walikota dan Kepala Perangkat Daerah untuk melakukan langkah-langkah intervensi dalam menjaga stabilitas harga di Sultra.
"TPID, serta Bupati/Walikota dan para Kepala Perangkat Daerah, meski angka inflasi kita masih dalam rentang kendali 1,5% hingga 3,5 %, saya perlu tegaskan akan pentingnya langkah-langkah intervensi, tetap waspada dan laksanakan langkah-langkah antisipatif guna menjaga stabilitas harga di Sultra," pungkas Pj Gubernur.
Load more