Monev juga dilaksanakan kepada debitur KUR BRI perempuan inspiratif dengan usaha kerajinan kulit khas dan 1 debitur KUR BNI perempuan inspiratif yang mengembangkan usaha kain batik tulis yakni RPG (Ralisha Putra Garut) dengan desain khas Garut.
Melalui kegiatan tersebut, Pemerintah mengharapkan semakin banyak masyarakat yang terdorong untuk memanfaatkan program KUR yang memang ditujukan Pemerintah untuk mendukung para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Terlebih bagi para pelaku UMKM perempuan dan juga penyandang disabilitas, Program KUR ini merupakan wujud kehadiran Pemerintah untuk terus hadir dan mendampingi tumbuh kembang pelaku UMKM khususnya dari kalangan perempuan dan penyandang disabilitas.
Dalam sesi doorstop, Asdep Gede Edy Prasetya menjelaskan bahwa untuk mendorong inklusivitas Program KUR, Pemerintah tidak membatasi porsi yang dikhususkan untuk para pelaku UMKM perempuan maupun penyandang disabilitas.
Tak hanya itu, Gede Edy juga menjelaskan bahwa tidak hanya diberikan prioritas dalam pemberian KUR, para pelaku UMKM penyandang disabilitas juga diberi bimbingan teknis serta diberi bantuan alat-alat produksi.
“Kita tidak ada porsi. Pokoknya semakin banyak semakin bagus. Kita tidak akan mengcap di angka tertentu. Karena kadang-kadang difabel memiliki keterbatasan usaha, tapi kalau mereka mau mengakses (KUR) pasti kita akan lebih utamakan,” pungkas Asdep Gede.
Pemerintah optimis melalui sinergi antara pemerintah, penyalur KUR dan penjamin KUR bersama kelompok Dharma Wanita Persatuan Kemenko Perekonomian, pelaku UMKM perempuan dan pelaku UMKM penyandang disabilitas dapat semakin berdaya saing dan memperkuat peranannya sebagai UMKM untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Load more