Berdasarkan catatan suspensi di Bursa Efek Indonesia, ini adalah kedua kalinya saham BREN distop perdagangannya karena melejit tak masuk akal. Sebelumnya, suspensi dilakukan BEI pada 09 November 2024 tidak lama setelah BREN melantai ke Bursa
Sebagai informasi, perdagangan saham BREN pada awal Mei, Kamis (2/5/2024), ditutup menguat ke posisi all time high Rp9.875 setelah naik 7,05%. Sedangkan, indeks komposit justru mengalami tekanan dan melempem 1,61% ke 7.117.
Penguatan saham BREN diduga karena pengaruh dari ETF (Exchange Traded Fund) BlackRock yang mengalami perubahan komposisi kepemilikan dua produk ETF untuk BREN. Kedua produk ETF yang memasukan saham BREN adalah iShares Global Clean Energy RTF (ICLN) dan iShares Global Clean Energy UCITS ETF (INRG) yang mengacu pada indeks S&P Global Clean Energy Index.
Saham BREN terpantau telah menguat 19,34% selama sepekan terakhir. Sementara dalam 6 bulan ini, saham emiten Grup Barito itu telah melonjak hingga 422,49%. Market Cap atau kapitalisasi pasar yang terekam satu hari terakhir tercatat di angka Rp1321,14 triliun.
Merujuk laporan kinerja keuangan tiga bulan pertama 2024 atau kuartal I, BREN mencetak net income atau laba bersih US$37,1 juta atau setara Rp597 miliar, naik 4.78 persen secara year on year. (rpi)
Load more