Jakarta, tvOnenews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian atau suspensi terhadap perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) milik Prajogo Pangestu.
"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BREN pada perdagangan tanggal 3 Mei 2024," papar pengumuman BEI yang dirilis pada Kamis, 2 Mei 2024.
Penghentian sementara perdagangan saham BREN dilakukan BEI di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sekaligus.
Tujuan kebijakan tersebut adalah untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar agar mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BREN.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," lanjut pengumuman BEI yang ditandatangani oleh P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasi Perdagangan.
Berdasarkan catatan suspensi di Bursa Efek Indonesia, ini adalah kedua kalinya saham BREN distop perdagangannya karena melejit tak masuk akal. Sebelumnya, suspensi dilakukan BEI pada 09 November 2024 tidak lama setelah BREN melantai ke Bursa
Sebagai informasi, perdagangan saham BREN pada awal Mei, Kamis (2/5/2024), ditutup menguat ke posisi all time high Rp9.875 setelah naik 7,05%. Sedangkan, indeks komposit justru mengalami tekanan dan melempem 1,61% ke 7.117.
Penguatan saham BREN diduga karena pengaruh dari ETF (Exchange Traded Fund) BlackRock yang mengalami perubahan komposisi kepemilikan dua produk ETF untuk BREN. Kedua produk ETF yang memasukan saham BREN adalah iShares Global Clean Energy RTF (ICLN) dan iShares Global Clean Energy UCITS ETF (INRG) yang mengacu pada indeks S&P Global Clean Energy Index.
Saham BREN terpantau telah menguat 19,34% selama sepekan terakhir. Sementara dalam 6 bulan ini, saham emiten Grup Barito itu telah melonjak hingga 422,49%. Market Cap atau kapitalisasi pasar yang terekam satu hari terakhir tercatat di angka Rp1321,14 triliun.
Merujuk laporan kinerja keuangan tiga bulan pertama 2024 atau kuartal I, BREN mencetak net income atau laba bersih US$37,1 juta atau setara Rp597 miliar, naik 4.78 persen secara year on year. (rpi)
Load more