Jakarta, tvOnenews.com - Taipan pemilik Grup Barito Prajogo Pangestu terus mengukuhkan diri sebagai orang terkaya di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Pemilik PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) tersebut mencatatkan total kekayaan sebesar US$62,5 atau setara Rp1.002 triliun.
Padahal, harta angka tersebut sebelumnya sudah turun 1,35% atau US$857 juta setara Rp14,03 triliun karena kinerja saham BREN yang sempat disuspen Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 3 Mei 2024.
Berdasarkan data Forbes, harta kekayaan Prajogo Pangestu meningkat sangat pesat sejak akhir tahun 2023 lalu.
Padahal, tahun lalu kekayaan Prajogo Pangestu tercatat dengan nominal US$5,3 miliar atau Rp85,03 triliun.
Itu artinya, kekayaan Raja Petrokimia dan Energi asal Indonesia itu saat ini telah meningkat lebih dari 1000 persen hanya dalam waktu kurang dari satu tahun.
Peningkatan kekayaan konglomerat berusia 79 tahun tersebut tak terlepas dari kinerja ciamik saham-sahamnya seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) hingga PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Menilik data RTI Business, saham BREN berada di level Rp9.250 per saham atau meningkat sebesar 115,03% sejak 6 bulan terakhir.
Selain itu, saham CUAN juga telah naik sebesar Rp7.050 per saham atau naik 17,01% dalam 6 bulan.
Hanya saham BRPT yang tercatat menorehkan kinerja minus sejak 6 bulan ke belakang dengan persentase penurunan -7,91% atau berada di level Rp990. Namun jika dilihat secara tahunan (YoY), BRPT sebenarnya pun mengalami kenaikan sebesar 2134%.
Pada perdagangan saham di awal Mei, Kamis (2/5/2024), BREN menguat ke posisi all time high Rp9.875 setelah naik 7,05%. Market Cap atau kapitalisasi pasar yang terekam satu hari saat itu bahkan tercatat di angka Rp1321,14 triliun.
Pergerakan saham BREN menyentuh menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all high time) hingga membuat BEI mengeluarkan kebijakan suspensi.
"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BREN pada perdagangan tanggal 3 Mei 2024," papar pengumuman BEI yang dirilis pada Kamis, 2 Mei 2024.
Penghentian sementara perdagangan saham BREN dilakukan BEI di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sekaligus.
Tujuan kebijakan tersebut adalah untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar agar mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BREN.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," lanjut pengumuman BEI yang ditandatangani oleh P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasi Perdagangan.
Berdasarkan catatan suspensi di Bursa Efek Indonesia, ini adalah kedua kalinya saham BREN distop perdagangannya karena melejit tak masuk akal. Sebelumnya, suspensi dilakukan BEI pada 09 November 2024 tidak lama setelah BREN melantai ke Bursa. (rpi)
Load more