Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk selalu mendorong peningkatan kapasitas ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) dalam melaksanakan fungsi pemantauan ekonomi kawasan dan dalam hubungan dengan memperkuat jaring pengaman keuangan regional.
Tak hanya itu, Indonesia juga mendukung pengembangan pasar keuangan berkelanjutan (sustainable finance market) di ASEAN, termasuk obligasi hijau (green bond) dan obligasi berkelanjutan (sustainable bond).
Menkeu Sri Mulyani Indrawati juga menghadiri beberapa agenda utama, seperti Governor’s Plenary yang membahas bagaimana mendorong keterlibatan sektor swasta agar memperbesar dukungan pendanaan untuk pembangunan dan perubahan iklim dari nilai miliaran menjadi triliunan dollar.
Menkeu menyampaikan pentingnya peran Bank Pembangunan Multilateral (Multilateral Development Banks / MDBs) seperti ADB sebagai katalisator dalam memobilisasi pendanaan oleh sektor swasta, selain peran pemerintah yang juga diperlukan untuk memberikan keyakinan bagi pelaku usaha swasta untuk meningkatkan partisipasi, seperti melalui pendanaan campuran, dukungan pemerintah berupa fasilitas penjaminan, asuransi, serta kerjasama pemerintah dan badan usaha.
Agenda utama lainnya yang dihadiri oleh Menkeu Sri Mulyani Indrawati yaitu “Governors’ Business Session”. Dalam pertemuan tersebut, Menkeu menyerukan agar USB dapat bekerja sama dengan sektor swasta dan filantropi untuk memfasilitasi pendanaan campuran (blended finance).
Sebagaimana diarahkan untuk MDBs strategis lainnya, Menkeu Juga menekankan reformasi menuju bigger, better, dan bolder ADB. Keterlibatan ADB dalam Energy Transition Mechanism (ETM) di Indonesia merupakan salah satu contoh proyek percontohan yang dapat direplikasi di negara-negara lain.
Indonesia juga mendukung model operasi ADB yang baru (New Operating Model - NOM) serta reformasi permodalan melalui optimalisasi neraca yang akan mendukung pendanaan untuk sektor prioritas yang dapat memberikan tambahan pendanaan sebesar USD10 miliar selama 10 tahun mendatang. SP –24/KLI/2024 2/2.
Load more