Sayangnya hal tersebut tidak diimbangi dengan manajerial BUMN yang baik sehingga banyak BUMN yang berjalan di tempat bahkan menjadi beban negara.
BUMN Research Group LM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mencatat 80 persen dari total pendapatan BUMN berasal dari hanya 20 persen dari total jumlah perusahaan “pelat merah” itu saja.
Artinya, masih banyak perusahaan milik BUMN yang belum beroperasi secara maksimal.
Di sisi lain, lingkungan bisnis (environment business) di dunia saat ini sedang berubah. Perubahan itu didorong perkembangan teknologi informasi seperti industri 4.0, artificial intelligence yang menjadi penggerak industri.
BUMN mau tidak mau harus siap menghadapi situasi yang berubah dan ketidakpastian.
Maka, cara terbaik menghadapinya adalah dengan melakukan transformasi untuk implikasi pada tata kelola dan bisnis BUMN. (ant/rpi)
Load more