Prabumulih, Sumatera Selatan - Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan untuk mengejar target lifting, pihaknya menargetkan sekitar 700 sumur dapat dibor pada tahun 2022.
“Perhitungan produksi dan lifting pada awal 2022 menjadi penting bagi SKK Migas dan KKKS untuk mendapatkan acuan awal performance produksi dan melakukan berbagai upaya untuk mencapai target produksi migas di tahun 2022,” kata Julius disela peninjauan 16 titik pengawasan lifting, Senin (3/1/2022)
Selain melakukan peninjauan dan pengukuran stock akhir tahun di lapangan, kunjungan kerja ini juga dibarengi dengan kick off program pengeboran tahun 2022. “Dimulai pukul 00.00 tanggal 1 Januari 2022, juga dilakukan 5 kegiatan tajak sumur pengembangan pertama di tahun 2022,” katanya.
“Kelima sumur pertama yang tajak di tahun 2022 ini menunjukkan upaya SKK Migas dan KKKS untuk segera berlari kencang sejak awal tahun dalam upaya mencapai target produksi yang telah ditetapkan,” tambahnya
Adapun kelima sumur tersebut ialah Sumur RNT-PRD09 – KKKS Pertamina EP, KRG-PA1 – KKKS Pertamina EP, B-2102 – KKKS Pertamina EP, SRN-P3 – KKKS Pertamina Hulu Rokan, dan MNA-P3 – KKKS Pertamina Hulu Rokan.
SKK Migas mencatat, per tanggal 29 Desember 2021 lifting minyak berada di angka 648 ribu BOPD (barel minyak per hari) dan gas sebesar 5.500 MMSCFD (standar kaki kubik per hari) dengan status stock lifting 4,02 juta barel.
Dengan adanya optimalisasi akhir tahun serta pengurasan stock maka prognosa lifting pada akhir tahun 2021 menjadi 660 ribu BOPD untuk minyak dan 5.505 MMSCFD untuk gas.
Load more