Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia saat ini terus aktif dalam berbagai blok ekonomi.
Baru-baru ini, Indonesia telah mengukuhkan kedudukannya dengan mengajukan keanggotaan dalam The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)
Selain itu, tidak lama lagi Indonesia juga akan memperkuat posisinya di blok ekonomi Indo-Pasifik.
Airlangga menegaskan, keaktifan Indonesia tersebut adalah bukti sekaligus bantahan bahwa pemerintah tidak hanya bersahabat dengan China semata.
"Dengan Amerika kita tanda tangan yang namanya Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), ini akan ditandatangani tanggal enam bulan depan," kata Airlangga dalam seminar ekonomi di Kolese Kanisius, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2024).
"Dengan demikian kita tidak hanya dianggap pro-China, tetapi valuenya sama dengan Amerika," imbuhnya.
Kemudian, pemerintah melalui Kementerian Perekonomian juga menjalin hubungan di Asian Zero Emission Community (AZEC).
Selanjutnya, lewat kemitraan strategis seperti Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), Indonesia membuktikan mampu menjadi pemain penting dalam menavigasi perekonomian dunia.
Lalu OEDC, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama dan ketiga di Asia setelah Jepang dan Korea, yang mencapai status Open for Accession Discussion untuk menjadi anggota penuh OECD.
"Kekuatan diplomasi internasional adalah kekuatan ekonomi. Kalau ekonomi kuat, negara lain melihat kita," tegas Airlangga Hartarto.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mentereng
Dalam acara tersebut, Menko Airlangga menegaskan bahwa kondisi perekonomian nasional kian menunjukkan penguatan dengan capaian terkini pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 sebesar 5,11% (yoy).
Angka tersebut lebih tinggi dari triwulan I-2023 dan triwulan IV-2023 yang masing-masing sebesar 5,04% (yoy).
Solidnya angka pertumbuhan ekonomi tersebut juga telah memperoleh afirmasi berbagai lembaga rating yang memberikan penilaian positif bahwa ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
Airlangga menyampaikan, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur sebagai salah satu leading indicator dalam perekonomian juga masih konsisten berada pada level yang ekspansif di angka 52,9 poin.
Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara lainnya seperti China sebesar 51,4, Korea Selatan sebesar 49,4, dan Malaysia sebesar 49 poin. (rpi)
Load more