Maka, menjadi aneh apabila Uni Eropa saat ini masih terus berupaya menjegal Indonesia dalam perdagangan internasional khususnya di kawasan Eropa.
"Bahkan dengan Eropa, dengan Swiss ada yang namanya EFTA. EFTA ada komponen sawit, dan itu direferendum oleh masyarakat Swiss, dan referendumnya lolos. Jadi tidak masuk akal EU (Uni Eropa) masih mengganggu kita di nikel maupun di kelapa sawit," pungkas Airlangga. (rpi)
Load more