ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto geram dengan sikap Uni Eropa yang selalu mengusik Indonesia dalam perdagangan dunia.
Sumber :
  • tvOnenews.com

Panas! Momen Airlangga Hartarto Marah Indonesia selalu Dijegal Uni Eropa, sampai Ungkit Sejarah: Mereka Irasional, Ini adalah Aturan Imperialis

Menko Airlangga Hartarto menyampaikan kegeramannya terhadap sikap Uni Eropa yang seolah selalu berupaya mengusik perekonomian Indonesia dalam perdagangan dunia.

Senin, 13 Mei 2024 - 15:25 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto geram dengan sikap Uni Eropa yang seolah terus berupaya menjegal Indonesia dalam perdagangan dunia.

Hal itu disampaikan Menko Airlangga saat acara seminar ekonomi Perspektif Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi: Menuju Indonesia Emas 2045 di Sport Hall Kolese Kanisius, Jakarta pada Sabtu pekan lalu.

Saat ini, Pemerintah RI tengah berupaya mengukuhkan posisinya di berbagai blok ekonomi dunia termasuk di Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Sayangnya, perundingan IEU-CEPA berjalan sangat alot karena negosiasi bertahun-tahun tak kunjung menemukan kata sepakat.

"Kita masih finalisasi penandatanganan IEU-CEPA. Ini kita sudah negosiasi 7 tahun," kata Airlangga dalam sambutannya yang dikutip pada  Senin (13/5/2024).

"18 kali perundingan dan nggak selesai-selesai, karena Eropa selalu berubah," imbuhnya.

Berbagai Upaya Uni Eropa dalam Menjegal Indonesia

Baca Juga

Airlangga menjelaskan berbagai upaya Uni Eropa untuk selalu mengusik Indonesia dalam perdagangan komoditas dunia.

Uni Eropa selalu mencari celah untuk menjegal komoditas ekonomi andalan Indonesia, khususnya sawit dan nikel.

"Dalam rangka mereka melakukan negosiasi dengan Indonesia, dua komoditas andalan kita diganggu di WTO, nikel maupun sawit. Kita masih berkasus dengan Eropa," kat Airlangga.

Tak terima Indonesia selalu diganggu, Airlangga yang marah bahkan sampai mengungkit-ungkit soal sejarah kelam penjajahan Eropa terhadap bangsa-bangsa Timur, khususnya Indonesia di masa lampau.

Sebagai informasi, kebijakan larangan ekspor bijih nikel yang diterapkan Indonesia untuk mendorong hilirisasi logam memang mendapat protes keras dari Uni Eropa.

Bahkan, Uni Eropa tanpa malu menggugat Indonesia melalui World Trade Organization (WTO) pada awal tahun 2021 silam dan masih bersengketa hingga saat ini.

Oleh karena itu, Airlangga Hartarto menilai bahwa sikap Uni Eropa saat ini tak ubahnya seperti keserakahan mereka saat melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah kala itu.

"Tapi nggak apa-apa karena dari dulu kita dengan Eropa, saya katakan sama mereka, nikel hari ini sama dengan spices (rempah-rempah) abad 16," kata Airlangga.

"Jadi kalau abad 16 mereka tidak mempersoalkan traceability, sekarang hari ini mereka menanyakan traceability dari kakao, kopi, karet, sawit, tapi abad 16 mereka tidak tanya spices itu dari mana saja, dan impor kopi itu dari mana," imbuhnya.

Tak hanya itu, Uni Eropa tidak lama lagi juga akan mengesahkan Undang-Undang Anti-Deforestasi (EUDR).

Dengan dalih lingkungan, EUDR menjadi seperangkat aturan untuk penerapan uji tuntas pada perusahaan atau negara yang memasok komoditas yang terkait dengan deforestasi dan degradasi hutan di pasar Eropa.

Setidaknya, ada 7 komoditas yang diatur dalam UU tersebut, di antaranya adalah minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), kopi, kakao, kedelai, kayu, daging dan karet.

Aturan tersebut tentu saja akan mengancam kelangsungan ekspor produk-produk unggulan Indonesia dan tentu saja akan sangat merugikan perekonomian RI.

Maka dari itu, Airlangga menilai bahwa sikap Eropa terhadap Indonesia sangat tidak rasional.

Bahkan Ketua Umum Partai Golkar tersebut menyebut bahwa upaya-upaya Eropa terhadap Indonesia tak ubahnya seperti cara-cara imperialisme di masa silam.

"Jadi kadang-kadang mereka irasional, Indonesia protes. Saya dengan Deputy Prime Minister ketemu dengan EU Parliament dan pemerintah saya katakan 'ini adalah regulatory imperialism yang mau diterapkan Eropa' dan saya bicara di rumahnya mereka," tegas Airlangga.

"Dan saya masih katakan kemarin di depan Deputi Kanselir Jerman bahwa mereka harus fair terhadap Indonesia. Regulasi itu biasanya mengatur negaranya sendiri, bukan mengatur negara lain," ungkapnya keras.

Lebih tidak masuk akal lagi, produk-produk Indonesia sebenarnya telah mendapatkan akses pasar EFTA.

Setelah berunding selama 8 tahun dan 15 putaran, kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan negara-negara EFTA (European Free Trade Association) yang beranggotakan Swiss, Norwegia, Islandia dan Liechtenstein akhirnya tuntas dengan ditandatanganinya IE-CEPA pada 2021 lalu.

Perjanjian IE-CEPA mencakup perdagangan barang dan jasa, investasi, dan peningkatan kapasitas.

Melalui perjanjian tersebut, produk-produk Indonesia mendapatkan akses pasar berupa konsesi penghapusan dan pengurangan tarif sehingga akan lebih kompetitif ke pasar EFTA.

Maka, menjadi aneh apabila Uni Eropa saat ini masih terus berupaya menjegal Indonesia dalam perdagangan internasional khususnya di kawasan Eropa.

"Bahkan dengan Eropa, dengan Swiss ada yang namanya EFTA. EFTA ada komponen sawit, dan itu direferendum oleh masyarakat Swiss, dan referendumnya lolos. Jadi tidak masuk akal EU (Uni Eropa) masih mengganggu kita di nikel maupun di kelapa sawit," pungkas Airlangga. (rpi)tvonenews

 

Temukan semua yang Anda butuhkan berkaitan ramadhan! Jadwal puasa, artikel, video, serta hadis & ayat harian

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Polisi Bongkar Habis-habisan Penyelewengan MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Ini Wilayahnya

Polisi Bongkar Habis-habisan Penyelewengan MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Ini Wilayahnya

Polisi kembali menemukan puluhan ribu kemasan MinyaKita tidak sesuai takaran di salah satu pabrik baru-baru ini.
Indonesia Masih Punya 4 Wakil yang Siap Bertarung di Perempat Final All England 2025, Berikut Jadwal Lengkapnya

Indonesia Masih Punya 4 Wakil yang Siap Bertarung di Perempat Final All England 2025, Berikut Jadwal Lengkapnya

Indonesia masih mempunyai 4 wakil yang siap tarung di babak perempat final All England 2025, yang akan berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Jumat.
Imbas Badai Cedera Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Australia Tony Popovic Sampai Lakukan Ini

Imbas Badai Cedera Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Australia Tony Popovic Sampai Lakukan Ini

Australia dihantam oleh badai cedera menjelang laga kontra Timnas Indonesia hingga pelatih Tony Popovic dipaksa melakukan penyesuaian.
Wali Kota Palembang Edukasi Warga Tepi Musi Bangun Rumah Panggung

Wali Kota Palembang Edukasi Warga Tepi Musi Bangun Rumah Panggung

Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, pada hari Jumat lalu menyampaikan pentingnya memberikan pemahaman kepada warga yang tinggal di tepi sungai agar mereka dapat hidup bersahabat dengan alam.
Lima Warga dan 15 Polisi Jalani Pemeriksaan Terkait Kerangka Manusia dalam Mobil Kanitreskrim Panceng

Lima Warga dan 15 Polisi Jalani Pemeriksaan Terkait Kerangka Manusia dalam Mobil Kanitreskrim Panceng

Jajaran Satreskrim Polres Gresik kejar tayang agar dapat segera mengungkap misteri penemuan kerangka manusia dalam mobil polisi di Asrpol Polsek Ujungpangkah
Ramalan Miyan Jadi Kenyataan? Katanya Aisar Khaled Dekati Fuji Hanya untuk….

Ramalan Miyan Jadi Kenyataan? Katanya Aisar Khaled Dekati Fuji Hanya untuk….

Kedekatan Fuji dan Aisar Khaled mencuri perhatian, paranormal bernama Miyan mencoba menerawang masa depan hubungan mereka. Seperti apa?
Trending
Resmi! Daftar Terbaru Skuad Timnas Indonesia Pilihan Patrick Kluivert untuk Laga Lawan Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Resmi! Daftar Terbaru Skuad Timnas Indonesia Pilihan Patrick Kluivert untuk Laga Lawan Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Daftar terbaru skuad Timnas Indonesia untuk menghadapi Australia dan Bahrain di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Media China Tiba-tiba Ucapkan Selamat Tinggal ke Timnas Indonesia, Sebut Skuad Patrick Kluivert saat Ini...

Media China Tiba-tiba Ucapkan Selamat Tinggal ke Timnas Indonesia, Sebut Skuad Patrick Kluivert saat Ini...

Timnas Indonesia mendapat salam perpisahan dari media China, apa maksud dari media China ucapkan selamat tinggal ke Skuad Garuda asuhan Patrick Kluivert ini?
2 Keputusan FIFA Paksa Patrick Kluivert Coret Banyak Pemain Timnas Indonesia Lawan Australia, Siapa Saja?

2 Keputusan FIFA Paksa Patrick Kluivert Coret Banyak Pemain Timnas Indonesia Lawan Australia, Siapa Saja?

Dua keputusan FIFA yang menjadi sebuah regulasi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 memaksa Patrick Kluivert harus mencoret tujuh pemain Timnas Indonesia saat melawan Australia.
Ternyata Bukan ke Jepang atau Turki? Calon Juara V-League Ini Diam-diam Siapkan Dana Besar untuk Bajak Megawati Hangestri

Ternyata Bukan ke Jepang atau Turki? Calon Juara V-League Ini Diam-diam Siapkan Dana Besar untuk Bajak Megawati Hangestri

Bukan jauh-jauh ke Turki ataupun Jepang, media Korea sebut Megawati Hangestri bakal berlabuh ke calon juara V-League ini jika pergi dari Red Sparks musim depan.
Fuji Tak Masuk Kriteria Menantu Impian Venna Melinda? Verrell Bramasta Pernah Bilang Mamanya Paling Suka Cewek yang...

Fuji Tak Masuk Kriteria Menantu Impian Venna Melinda? Verrell Bramasta Pernah Bilang Mamanya Paling Suka Cewek yang...

Kedekatan Fuji dan Verrell Bramasta semakin menarik perhatian publik. Namun, apakah Fuji memenuhi kriteria menantu idaman bagi ibunda Verrell, Venna Melinda?
Gara-Gara FIFA Unggah Pernyataan Pemain Timnas Indonesia Mees Hilgers, Media Irak Dibuat Heboh: Menarik Perhatian Dunia

Gara-Gara FIFA Unggah Pernyataan Pemain Timnas Indonesia Mees Hilgers, Media Irak Dibuat Heboh: Menarik Perhatian Dunia

Media Irak bereaksi setelah FIFA mengunggah pernyataan pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers di media sosialnya.
Tagihan Misterius LPEI ke Sritex Senilai Rp1,13 Triliun, Tak Ada Catatan Pembiayaan Tapi Tagih Utang Jumbo: Kapan Transaksinya?

Tagihan Misterius LPEI ke Sritex Senilai Rp1,13 Triliun, Tak Ada Catatan Pembiayaan Tapi Tagih Utang Jumbo: Kapan Transaksinya?

Berdasarkan data Tim Kurator Sritex, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank tercatat sebagai kreditor konkuren yang menagih utang ke Sritex sebesar Rp1,1 triliun.
Selengkapnya
Viral