"Memang seperti itu fakta di lapangan. Petani kita tidak ada modal sehingga mengambil pinjaman dana yang kemudian menjadi beban saat panen. Petani harus menjual gabahnya pada pemberi modal walaupun harganya murah," kata Albaruddin.
Memangkas tengkulak, kata dia, butuh proses dan kerja keras. Petani juga harus bisa diedukasi dan diberikan pemahaman.
"Tapi itu tadi kendalanya, petani kita tidak ada di modal. Sementara banyak kebutuhan petani yang mendesak," ujarnya.
Harga gabah di Luwu saat ini kata Albaruddin di kisaran Rp 4.300/kilogram. (Haswadi/act)
Load more