Luwu, Sulsel - Harga jual gabah petani di Luwu, Sulawesi Selatan anjlok di kisaran Rp 4.100/ per kilogram.
Harga ini tidak sebanding dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan petani. Harga pupuk misalnya saat ini mencapai Rp550 ribu hingga Rp650 ribu per saknya.
Daniel, petani di Desa Tumale, Kecamatan Ponrang mengatakan, harga pupuk saat ini untuk non-subsidi cukup mahal sementara harga gabah hanya Rp4.100 ribu.
"Jauh dari harapan kami. Petani juga sudah tersandera oleh tengkulak yang memberi kami modal di awal. Jadi tidak ada pilihan lain untuk menjual gabah dengan harga normal," kata Daniel, Selasa (4/1/2022).
Daniel meminta pemerintah bisa mencari solusi untuk mengintervensi pasar agar petani bisa menikmati hasil pertanian mereka.
"Belum lagi harga pestisida yang sudah mahal. Hama dan kebutuhan pupuk menjadi kendala kami setiap musim tanam," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Albaruddin Andi Picunang mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah mencari solusi untuk menormalkan harga gabah sehingga bisa menguntungkan petani. Tapi kendala yang dihadapi cukup rumit. Albaruddin mengakui jika petani di Luwu sudah tersandera karena minimnya modal yang mereka miliki.
"Memang seperti itu fakta di lapangan. Petani kita tidak ada modal sehingga mengambil pinjaman dana yang kemudian menjadi beban saat panen. Petani harus menjual gabahnya pada pemberi modal walaupun harganya murah," kata Albaruddin.
Memangkas tengkulak, kata dia, butuh proses dan kerja keras. Petani juga harus bisa diedukasi dan diberikan pemahaman.
"Tapi itu tadi kendalanya, petani kita tidak ada di modal. Sementara banyak kebutuhan petani yang mendesak," ujarnya.
Harga gabah di Luwu saat ini kata Albaruddin di kisaran Rp 4.300/kilogram. (Haswadi/act)
Load more