Jakarta, tvOnenews.com - Memasuki tahun 2024, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mampu mempertahankan berbagai capaian positif. Ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dan performa keuangan yang lebih baik BNBR siap melakukan kuasi reorganisasi untuk mendukung pengembangan usaha ke depan.
Direktur & Chief Financial Officer (CFO) Bakrie & Brothers Roy Hendrajanto M. Sakti mengatakan, perseroan dari tahun ke tahun konsisten menunjukkan performa membaik. Compounded annual growth rate (CAGR) atau tingkat pertumbuhan per tahun BNBR, selama periode 2021 hingga 2023, berhasil tumbuh 16,24 persen.
“Kami bersyukur, kerja keras dan strategi bisnis yang selama ini dijalankan terus berdampak positif bagi Perseroan,” kata Roy Hendrajanto M. Sakti, di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Pada periode yang sama, BNBR memiliki laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar Rp63,67 miliar di tahun 2021, Rp266,13 miliar di tahun 2022 dan Rp237,46 miliar di tahun 2023.
Hingga 3 tahun ke depan, menurut ROy, BNBR menargetkan CAGR sebesar 16,6 persen. Pendapatan terkonsolidasi akan berasal 40,8 persen dari sektor pipa baja, 5,6 persen dari sektor fabrikasi baja, dan 4,1 persen dari sektor infrastruktur beserta pendukungnya.
Roy memaparkan, strategi bisnis yang akan dilakukan perseroan untuk mencapai target tersebut. Pertama, BNBR akan melanjutkan upaya penguatan fundamental bisnis dengan memperkuat operasional setiap unit usaha, sehingga mampu mempertahankan daya saingnya di pasar.
Kedua, BNBR mengembangkan portofolio bisnis baru berbasis teknologi dan berfokus pada ESG yang berpotensi menjadi sumber pendapatan baru Perseroan di masa mendatang.
"Perseroan telah mengembangkan portofolio bisnis yang bergerak di bidang pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT), kendaraan listrik beserta komponen otomotif, dan teknologi cepat bangun (3D printing konstruksi dan rumah prefab)," katanya.
Selanjutnya, BNBR juga secara aktif mengelola dan memitigasi risiko usaha dan investasi dengan cara menerapkan manajemen risiko internal yang menjadi bagian terintegrasi dalam proses bisnis.
Rencana Kuasi Reorganisasi
Lebih lanjut Roy menjelaskan, BNBR berencana untuk melakukan kuasi reorganisasi untuk mengeliminasi saldo laba negatif perseroan.
“Kuasi reorganisasi ini dilakukan untuk memperbaiki kondisi laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan agar dapat menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik dan performa Perseroan tanpa dibebani defisit masa lalu,” kata Roy.
Roy merinci, terdapat lima tujuan dari kuasi reorganisasi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan. Pertama, dengan aksi korporasi ini BNBR dapat memulai awal yang baru dengan neraca keuangan yang menunjukkan saldo laba tanpa dibebani defisit masa lampau.
Kedua, memperbaiki struktur ekuitas Perseroan dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan menggunakan komponen ekuitas lain seperti agio saham, selisih transaksi dengan pihak non pengendali dan penurunan modal saham.
Ketiga, dengan kondisi neraca keuangan yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit masa lampau, Perseroan diharapkan akan lebih mudah memperoleh pendanaan, jika diperlukan, dalam rangka pengembangan usaha.
Keempat, dengan tidak adanya saldo defisit, maka akan dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham karena Perseroan dapat membagi dividen sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT).
“Kelima, meningkatkan minat dan daya tarik investor untuk memiliki saham Perseroan, sehingga diharapkan juga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan,” jelas Roy.
Roy mengatakan, pada Desember 2023, Perseroan telah melakukan penyelesaian restrukturisasi sebagian besar kewajiban Perseroan terhadap kreditur. Dengan restrukturisasi ini, kinerja Perseroan di tahun berikutnya menjadi lebih baik.
Untuk melakukan kuasi reorganisasi, BNBR akan meminta persetujuan kepada para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 21 Juni 2024. Rangkaian aksi korporasi ini, dijadwalkan akan rampung pada akhir bulan Agustus 2024. (hsb)
Load more