Jakarta, tvOenews.com - Perusahaan penyedia jasa internet satelit, Starlink yang mulai beroperasi di Indonesia ternyata sudah banyak digunakan di kapal pesiar. Hingga Mei 2024, layanan internet Starlink milik Elon Musk ini sudah digunakan di lebih dari 200 kapal pesiar di seluruh dunia.
Hal tersebut terungkap dalam unggahan akun media sosial starlink di platform X, pekan lalu. Dalam unggugahannya, Starlink menyebut bhwa layanannya sudah dipakai di lebih dari 200 kapal pesiar.
"Starlink sudah terinstall di lebih dari 200 kapal pesiar di seluruh dunia, dan masih banyak kapal yang akan menyusul dalam waktu dekat untuk melayani penumpang dan kru dengan layanan internet berkecepatan tinggi," tulis Starlink dalam unggahannnya.
Salah satu klien terbaru Starlink adalah perusahaan kapal pesiar Carnival Corporation & PLC, yang merupakan perusahaan kapal pesiar dengan armada terbesar di dunia.
Awal pekan ini, Carnival mengumumkan telah menggunakan Starlink untuk melayani 100 persen kebutuhan internetnya di seluruh armada kapal pesiar miliknya. Starlink menjadi penyedia jasa internet berkecepatan tinggi dan minim gangguan untuk kapal pesiar Carnival.
Dengan menggunakan Starlink, Carnival optimistis bisa meningkatkan kepuasan penumpang dan kru di kapal pesiarnya, yang sudah mencapai lebih dari 90 kapal yang tersebar di sejumlah anak perusahaan.
"Starlink telah menjadi agen perubahan untuk konektivitas di pelayaran dan mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan kami, dengan layanan supercepat dan Wi-Fi yang handal," kata CEO Carnival Josh Weinstein, dalam keterangannya.
Layani 2,7 Juta Pelanggan
Hingga September 2023 lalu, Starlink yang dimiliki oleh perusahaan satelit milik Elon Musk SpaceX, melaporkan telah memiliki 2 juta pelanggan. Namun, lembaga riset Quilty Space memperkirakan pelanggan Starlink hingga Maret 2024 telah mencapai 2,7 juta.
Dari total seluruh pelanggan miliknya, sebanyak 57 persen pelanggan Starlink berada di Amerika Serikat. Namun, pelanggan internasional diperkirakan akan segera mengalahkan jumlah pelanggan domestiknya, seiring ekpansi starlink di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Selain Indonesia, pasar utama yang diincar Starlink adalah negara - negara dengan pendapatan tinggi, seperti Australia, Inggris, dan negara - negara Eropa. Sedangkan di negara berkebang, Starlink mulai masuk di Brazil, dan beberapa negara di Amerika Latin.
Dengan didukung oleh perusahaan satelit SpaceX, Starlink disebut telah memiliki 6.017 satelit yang sudah dalam orbit. Sebanyak 5.941 satelit yang sudah berada di dalam orbit ini bahkan sudah beroperasi.
Hingga akhir tahun ini, SpaceX merencanakan untuk meluncurkan lagi 788 satelitnya ke orbit untuk memperkuat layanan Starlink. (hsb)
Load more