Jakarta, tvOnenews.com - Hadirnya layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk,Starlink menjadi kabar baik untuk wilayah terpencil. Saat peresmian Starlink tiga puskesmas pembantu di wilayah pelosok ini akhirnya bisa mendapat akses internet berkecepatan tinggi.
CEO SpaceX Elon Musk mengikuti langsung proses uji coba layanan internet Starlink yang resmi dipasang di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali.
“Ini (Starlink) untuk kesehatan dan saya rasa bisa ditransformasikan untuk pendidikan juga, kalau anda bisa mengakses internet, anda bisa pelajari segalanya,” kata Elon Musk di Denpasar, Minggu.
Dalam proses uji coba jaringan tersebut, Elon Musk tiba sekitar pukul 16.40 Wita menggunakan kemeja pendek warna hijau khas Bali. Pemilik sekaligus bos Tesla ini langsung memasuki Puskesmas Pembantu Sumerta Klod untuk melihat penggunaan layanan internetnya.
Setelah berkeliling sambil mendengarkan hasil uji coba Starlink di puskesmas pembantu tersebut Elon kemudian melakukan penandatanganan kerja sama didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.
Puskesmas di Wilayah Pelosok
Selain mengikuti uji coba secara langsung, Elon Musk yang juga pemilik media sosial X ini, juga turut mendengarkan uji coba Starlink di Puskesmas Pembantu Bungbungan Kabupaten Klungkung, dan Puskesmas Pembantu Tabarfane Kepulauan Aru secara daring.
Dokter Aris selaku Kepala Puskesmas Pembantu Bungbungan bercerita bahwa sebelum menggunakan layanan internet milik Elon Musk itu kesulitan dalam mengakses internet.
“Puskesmas Pembantu Bungbungan ini melayani 3.600 keluarga melalui posyandu juga, posyandu menggunakan aplikasi-aplikasi untuk mendata, sebelum menggunakan Starlink kecepatannya hanya sampai 17 mbps, sekarang sudah sampai 113 mbps,” sebutnya.
Selanjutnya melalui daring pula Elon Musk dan jajaran menteri terhubung dengan Kepala Puskesmas Pembantu Tabarfane Kepulauan Aru, Maluku, bernama Dokter Kristian.
“Puskesmas kami berada di kepulauan kecil memiliki penduduk 2.450 jiwa dan sebelumnya sangat kesulitan menginput data karena internet disini sangat lambat, harus pergi ke kota lamanya 2-3 jam,” tuturnya.
Atas pemasangan layanan ini, ia berharap puskesmas pembantu lainnya turut mendapat program yang sama dan gratis dibantu pemerintah.
Di sejumlah Puskesmas Pembantu di wilah pelosok, jaringan atau akses internet sangat berguna untuk keperluan posyandu, ASIK, dan pesan WhatsApp, dan juga untuk skrining PTM. (ant)
Load more