Jakarta, tvOnenews.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak adalah bagian dari hak asasi manusia.
Pasalnya, air menjadi parameter wajib bagi manusia untuk memperoleh penghidupan yang layak.
Apresiasi tersebut dinyatakan Puan saat membuka agenda Pertemuan Parlemen dalam rangka Forum Air Dunia atau World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Bali, dilansir laman DPR RI, Senin (20/5).
"Bayangkan, jika dunia bisa melipatduakan belanja air bersih. Bayangkan jika dunia bisa memberikan bantuan pendanaan dan teknologi sektor air di negara berkembang dan miskin," ujar Puan dikutip dari rilis resmi, Selasa (21/5/20224).
"Tentu banyak yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki situasi kelangkaan air bersih," tutur Puan di para delegasi yang berasal dari 49 negara.
Lebih lanjut, Puan juga turut mendukung nilai kearifan lokal diterapkan untuk melindungi konservasi dan tata kelola air.
Maka dari itu, ia juga memperkenalkan sistem pengairan sawah tradisional Bali, yakni Subak.
"Di Bali, kita mengenal Subak. Suatu sistem pengairan khas masyarakat Bali yang menjunjung tinggi semangat gotong royong dan penghormatan terhadap alam," jelasnya.
Puan menegaskan bahwa keberadaan masyarakat sipil berperan vital untuk pengadaan air bersih berbasis di wilayah di mana mereka menetap.
Menutup pernyataannya, Politisi PDIP tersebut mengajak seluruh multi pihak terkait bersama-sama memperkuat komitmen untuk menyediakan air bersih tanpa status sosial, agama, dan ekonomi.
"Dan dengan ini, saya nyatakan secara resmi, pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia ke-10 dengan ini dibuka," tegasnya. (rpi)
Load more