Jakarta, tvOnenews.com - Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan pesawat diharapkan tidak berdampak terhadap ekonomi global. Sebagai salah satu negara produsen minyak dunia, Presiden Joko Widodo mengingatkan adanya potensi kenaikan harga minyak dunia dari insiden kecelakaan tersebut.
Menanggapi meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi, Presiden Joko Widodo mengaku telah menyampaikan bela sungkawa atas nama pribadi dan juga seluruh rakyat Indonesia.
"Pertama - tama pemerintah dan masyarakat Indonesia menyatakan duka yang mendalam atas meninggalnya Presiden Raisi di kecelakaan helikopter yang ditumpangi beliau," kata Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi bencana banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5/2024).
Lebih lanjut Presiden Joko Widodo berharap, kecelakaan Presiden Iran tersebut tidak berdampak negatif bagi perekonomian dunia, terutama terkait dengan harga minyak.
"Kita harapkan tidakberdampak kepada ekonomi global, utamanya yang berkaitan dengan harga minyak, karena kalau harga minyak naik terdampak dari peristiwa itu akan berdampak kemana - mana, kenaikan harga barang dan sebagainya. Kita harapkan tidak seperti itu," kata Presiden Joko Widodo.
Meski sempat naik pasca berita adanya kecelakaan Presiden Iran Ebrahim Raisi, harga minyak dunia pada perdagangan Senin (20/5/2024) akhirnya berhasil ditutup melemah hingga 1,0 persen.
Pada perdagangan Selasa siang, harga minyak jenis Brent di pasar komoditas terpantau turun 0,1 persen ke level 83,34 dolar AS per barel. Sementara minyak di Amerika Serikat jenis West Texas Intermediate (WTI) juga terpantau meemah tipis 0,1 persen ke level 79,72 dolar AS per barel.
Sejak awal pekan ini, pergerakan harga minyak dunia masih dipengaruhi oleh spekulasi tentang rencana penurunan suku bunga acuan di Amerika Serikat. Sedangkan insiden helikopter yang ditumpangi Presiden Iran tidak terlalu banyak direspons pelaku pasar.
Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi ini diyakini tidak terlalu berdampak terhadap kondisi geopolitik di Iran, terlebih di Timur Tengah yang menjadi wilayah utama penghasil minyak bumi. (hsb)
Load more