Salah satu upaya yang dilakukan adalah peluncuran angkutan perkotaan dengan skema pembelian layanan (buy the service/BTS) menggunakan armada listrik di dua kota, yaitu Bandung (8 bus) dan Surabaya (14 bus).
Program lainnya adalah angkutan umum di dua kota, yaitu Medan dan Bandung, yang implementasinya akan menggunakan bus listrik.
Namun, Budi mengakui bahwa masih ada sejumlah tantangan dalam pengembangan angkutan umum berbasis listrik di Indonesia.
Antara lain adalah kurangnya komitmen dari pemerintah daerah dalam penyelenggaraan transportasi publik hingga kurangnya sarana dan prasarana terkait kesiapan armada bus listrik, seperti ketersediaan fasilitas stasiun pengisian kendaraan listrik.
Menhub menyadari, pengadaan kendaraan listrik membutuhkan biaya yang tak sedikit. Bahkan, harga kendaraan listrik bisa dua kali lipat lebih mahal dibanding kendaraan berbahan bakar fosil.
“Menurut saya, salah satu komponen yang perlu diperhatikan dalam kendaraan listrik adalah baterai," ujar Menhub.
"Karena itu, saya berharap ITDP (Institute for Transportation and Development) atau pihak-pihak lain yang berkepentingan bisa melakukan riset bagaimana cara mendapatkan baterai dengan harga yang terjangkau,” tuturnya.
Load more