Jakarta, tvOnenews.com - Percepatan pengembangan bus listrik sebagai moda transportasi publik di kawasan perkotaan terus didorong guna mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara Sustainable E-Mobility Event: Upscaling Bus Electrification Nationwide di Jakarta menyampaikan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk percepatan elektrifikasi.
“Kementerian Perhubungan selalu memprioritaskan pengadopsian transportasi yang rendah emisi dan peningkatan kualitas udara," kata Menhub Budi Karya Sumadi, Selasa (21/5/2024).
Menhub menyampaikan, pemerintah pusat saat ini tengah serius mengembangkan kendaraan listrik, salah satunya melalui terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Oleh sebab itu, Kemenhub kini tengah sedang menyusun Peta Jalan Implementasi E-Mobility untuk program transportasi massal berbasis BRT di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah peluncuran angkutan perkotaan dengan skema pembelian layanan (buy the service/BTS) menggunakan armada listrik di dua kota, yaitu Bandung (8 bus) dan Surabaya (14 bus).
Program lainnya adalah angkutan umum di dua kota, yaitu Medan dan Bandung, yang implementasinya akan menggunakan bus listrik.
Namun, Budi mengakui bahwa masih ada sejumlah tantangan dalam pengembangan angkutan umum berbasis listrik di Indonesia.
Antara lain adalah kurangnya komitmen dari pemerintah daerah dalam penyelenggaraan transportasi publik hingga kurangnya sarana dan prasarana terkait kesiapan armada bus listrik, seperti ketersediaan fasilitas stasiun pengisian kendaraan listrik.
Menhub menyadari, pengadaan kendaraan listrik membutuhkan biaya yang tak sedikit. Bahkan, harga kendaraan listrik bisa dua kali lipat lebih mahal dibanding kendaraan berbahan bakar fosil.
“Menurut saya, salah satu komponen yang perlu diperhatikan dalam kendaraan listrik adalah baterai," ujar Menhub.
"Karena itu, saya berharap ITDP (Institute for Transportation and Development) atau pihak-pihak lain yang berkepentingan bisa melakukan riset bagaimana cara mendapatkan baterai dengan harga yang terjangkau,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga menerima hasil studi ITDP Indonesia terkait "Peta Jalan dan Program Insentif Nasional Elektrifikasi Transportasi Publik Perkotaan Berbasis Jalan" untuk mendukung akselerasi elektrifikasi bus di perkotaan.
Studi ITDP merekomendasikan 11 kota prioritas untuk percepatan elektrifikasi transportasi publik, yaitu Jakarta, Semarang, Pekanbaru, Batam, Medan, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Bogor, dan Padang.
Studi tersebut menyebutkan bahwa untuk mendorong program elektrifikasi yang tepat sasaran dan menjamin ketersediaan anggaran, elektrifikasi transportasi publik di 11 kota prioritas tersebut perlu dicantumkan dalam Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. (ant/rpi)
Load more