Jakarta, tvOnenews.com - Meningkatnya ketidakpastian tentang penurunan suku bunga di Amerika Serikat, kembali menekan mata uang globa, termasuk nilai tukar Rupiah. Mata uang Garuda kembali terpuruk ke level terendahnya dalam empat pekan terakhir.
Pada perdagangan Rabu (29/5/2024), nilai tukar rupiah kembali tertekan seiring dengan sentimen negatif dari pasar global menjelang menjelang rilis Indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) atau data inflasi pribadi di Amerika Serikat (AS).
Pada akhir perdagangan hari ini, kurs rupiah merosot 70 poin atau 0,44 persen menjadi Rp16.160 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.090 per dolar AS.
Sementara kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu tergelincir ke level Rp16.160 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.095 per dolar AS.
Kurs Yen Terpuruk
Menipisnya peluang adanya penurunan suku bunga di Amerika Serikat pada September 2024 mendatang, membuat investor kembali waspada. Di tengah meningkatnya kehati - hatian pelaku pasar ini, nilai tukar Dolar AS kembali menguat di pasar global.
Seiring menguatnya DOlar, mata uang Yen Jepang hari ini kembali melemah ke level terendahnya dalam empat pekan terakhir.
Hingga Rabu petang, nilai tukar Yen telah bertengger di level 157,41 Yen per dolar AS. Anjloknya nilai tukar Yen sejak kemarin ini, dikhawatirkan akan memaksa otoritas Jepang untuk mengamil langkah intervensi yang lebih tegas.
Selain Yen, mata uang Euro juga hari ini terpantau melemah tipis terhadap Dolar AS. Namun, pelemah Euro sebesar 0,1 persen hari ini, tertahan dengan rilis data inflasi di Jerman yang menunjukkan tren penurunan. (ant/hsb)
Load more